BACA JUGA:Vaksinasi Tekan Penyebaran Penyakit Ngorok pada Ternak di Kaur, 1.000 Dosis Disuntikkan
BACA JUGA:Dukun Palsu Dibekuk Polisi, Ngaku Bisa Gandakan Uang Rp6 Juta Jadi Miliaran
Meskipun didasarkan pada identitas etnis, organisasi-organisasi ini memiliki kesadaran yang semakin kuat bahwa perjuangan untuk kemerdekaan.
Yang tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah berdasarkan suku, tetapi harus bersatu sebagai bangsa Indonesia.
4. Kongres Pemuda I (1926)
Pada tahun 1926, Kongres Pemuda I digelar sebagai upaya pertama untuk menyatukan pemuda Indonesia dari berbagai organisasi.
Namun, kongres ini belum menghasilkan keputusan yang signifikan karena masih adanya perbedaan pandangan dan kepentingan dari setiap kelompok etnis.
BACA JUGA:10 Manfaat Buah Rambutan untuk Kesehatan: Lebih dari Sekadar Cemilan
BACA JUGA:Mahasiswa Dibekuk Polisi Usai Curi Sepeda Motor dan Dua Karung Kopi Milik Teman Sendiri
Meskipun begitu, semangat persatuan mulai tumbuh di antara para peserta kongres.
5. Pengaruh Pergerakan Global
Perkembangan gerakan kemerdekaan di negara-negara lain, seperti India dengan tokoh-tokohnya seperti Mahatma Gandhi, turut memengaruhi perjuangan pemuda Indonesia.
Mereka terinspirasi oleh perjuangan bangsa-bangsa lain yang juga berusaha lepas dari kolonialisme.
6. Kongres Pemuda II (1928)
Kongres Pemuda II diadakan pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta).
BACA JUGA:Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan: Lebih dari Sekadar Dagingnya
BACA JUGA:Cinta dan Karir Shio Naga, Ayam, dan Babi di 2025: Ramalan Terbaru yang Wajib Kamu Tahu!
Kongres ini diorganisir oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh Indonesia.
Tokoh-tokoh penting yang hadir antara lain Soegondo Djojopoespito, Muhammad Yamin, Amir Sjarifuddin, dan Koesno (Sukarno).