RAKYATBENGKULU.COM - Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, yang terjadi pada 28 Oktober 1928.
Peristiwa ini merupakan hasil dari Kongres Pemuda II, yang mempertemukan berbagai organisasi pemuda di Indonesia dengan tujuan untuk mempersatukan bangsa dalam melawan penjajahan dan mencapai kemerdekaan.
Berikut ini adalah latar belakang terjadinya Sumpah Pemuda:
1. Perkembangan Nasionalisme
Pada awal abad ke-20, kesadaran akan pentingnya persatuan di kalangan bangsa Indonesia mulai tumbuh seiring dengan perkembangan organisasi-organisasi pergerakan.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Bahasa Indonesia, Jadi Bahasa Kedua Vietnam, Diikrarkan dalam Sumpah Pemuda
BACA JUGA:Semangat Sumpah Pemuda, Pertamina Bagikan Bonus BBM Pertamax untuk Pelanggan Setia di Sumbagsel
Organisasi Boedi Oetomo yang didirikan pada 1908 menjadi pelopor bangkitnya nasionalisme di Indonesia.
Munculnya kesadaran ini dipengaruhi oleh penderitaan rakyat akibat kolonialisme Belanda.
Selain itu adanya pendidikan barat yang membuka wawasan pemuda Indonesia tentang kebebasan dan kesetaraan.
2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Masyarakat Indonesia pada masa kolonialisme Belanda menghadapi kesenjangan sosial dan ekonomi yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Menjaga Harmoni Indonesia dalam Bingkai Sumpah Pemuda
BACA JUGA:Tanggapi Ancaman Erosi, Pemkab Mukomuko Prioritaskan Relokasi Rumah Warga di Daerah Rawan Longsor
Hanya segelintir golongan elite pribumi dan Belanda yang menikmati pendidikan dan kesejahteraan.
Sementara sebagian besar rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan.
Kondisi ini memicu kemarahan dan keinginan untuk memperbaiki nasib bangsa.
3. Organisasi-Organisasi Pemuda
Pada awal 1920-an, muncul berbagai organisasi pemuda yang terbentuk berdasarkan asal-usul suku, seperti Jong Java (1915), Jong Sumatranen Bond (1917), Jong Ambon, Jong Celebes, dan lainnya.