BACA JUGA:Begini Cara Semprot Parfum Agar Wanginya Tahan Lama Sepanjang Hari!
BACA JUGA:Astaga! 5 Parfum Ini Dibuat dari Bahan Aneh yang Tidak Lazim, Ada Aroma Bulu Kambing
Penggunaan parfum di Yunani dan Romawi berhubungan dengan status sosial, di mana hanya kalangan kaya dan bangsawan yang bisa menikmatinya.
3. Perkembangan Parfum di Timur Tengah
Di Timur Tengah, parfum menjadi simbol budaya yang penting.
Salah satu tokoh utama dalam sejarah parfum di wilayah ini adalah Ibn Sina (Avicenna), seorang ilmuwan Persia pada abad ke-10 yang memperkenalkan proses distilasi modern untuk mengekstrak minyak dari bunga mawar.
Hal ini menciptakan dasar bagi industri parfum modern.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Parfum Pria Terjangkau di Minimarket yang Menarik Perhatian Wanita
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Parfum Pria Brand Lokal dengan Kesan Maskulin, Harga Pas di Kantong
Kegiatan perdagangan juga membawa bahan-bahan seperti kayu cendana, bunga mawar, dan rempah-rempah ke Eropa dan Asia.
4. Renaissance dan Era Barok di Eropa
Pada abad ke-16 dan ke-17, parfum mulai menjadi bagian dari gaya hidup bangsawan Eropa, khususnya di Italia dan Prancis.
Parfum berfungsi tidak hanya untuk menambah aroma, tetapi juga untuk menutupi bau tak sedap pada masa di mana mandi bukan kebiasaan yang umum.
Parfum digunakan pada sarung tangan, pakaian, bahkan perhiasan.
Di Prancis, parfum mengalami perkembangan pesat, dan menjadi simbol status sosial.
BACA JUGA:10 Tips Ampuh Menghilangkan Bau Badan, Badan Wangi Meski Tanpa Parfum
BACA JUGA:Pribadi Feminim dan Romantis, Biasanya Suka Parfum Beraroma Klasik, Supaya Lebih Percaya Diri
Kota Grasse di Prancis menjadi pusat produksi parfum dunia karena keanekaragaman bunga-bunga yang tumbuh di daerah tersebut.