Melayu bukan hanya merujuk pada etnis tertentu, tetapi juga mencakup budaya yang terbentuk di kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA:8 Manfaat Daun Patikan Kebo untuk Kesehatan, Termasuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
BACA JUGA:Disprindag Kota Bengkulu Temukan 15 Gudang Belum Berizin, Perkuat Pembinaan dan Pengawasan
Identitas budaya Melayu erat kaitannya dengan agama Islam, yang mulai diterima sebagai agama utama di banyak wilayah sejak abad ke-13, memberikan pengaruh signifikan terhadap bahasa, sastra, hukum, dan tata kelakuan masyarakat.
Budaya Melayu tercermin dalam seni, musik, tarian, dan sastra, seperti pantun dan hikayat.
Unsur-unsur ini memperkuat ikatan masyarakat Melayu dengan identitas mereka, menjadikan Melayu lebih dari sekadar nama geografis atau etnis, tetapi juga sebagai warisan budaya yang kaya.
Melayu di Era Modern
Di era modern, istilah "Melayu" mencakup berbagai kelompok etnis di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand Selatan.
BACA JUGA:Operasi Zebra Nala 2024 di Bengkulu: 797 Pelanggaran Tercatat, Satlantas Amankan 25 Motor
Melayu menjadi simbol kesatuan bahasa dan budaya di kawasan Asia Tenggara, terutama melalui Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia.
Di Malaysia dan Brunei, istilah "Melayu" diakui sebagai kategori etnis resmi, dengan kriteria agama, bahasa, dan adat istiadat.
Di Indonesia, meskipun istilah ini tetap diakui sebagai etnis, penggunaannya lebih merujuk pada aspek budaya dan sejarah.
Secara keseluruhan, nama "Melayu" melambangkan sejarah panjang interaksi antarbudaya dan migrasi di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Family By Choice, Drama Korea tentang Keluarga Memasuki Episode 7-8
BACA JUGA:Operasi Zebra Nala 2024 di Bengkulu: 797 Pelanggaran Tercatat, Satlantas Amankan 25 Motor
Pengaruh budaya, bahasa, dan agama telah membentuk identitas Melayu sebagai salah satu identitas kebudayaan yang signifikan.