Kisah Tentang Perpindahan Angka dari Kota Bajaia

Kamis 07-11-2024,13:11 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

RAKYATBENGKULU.COM - Kota Bajaia atau sekarang dikenal sebagai Béjaïa di Aljazair ke dunia Barat sangat menarik, terutama bagi sejarah matematika. 

Bajaia merupakan kota pelabuhan penting di pesisir Mediterania yang berkembang pesat di abad ke-11 dan ke-12 di bawah kekuasaan Dinasti Hammadid. 

Kota ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan pembelajaran yang kaya, menarik pedagang serta sarjana dari seluruh dunia Islam dan Eropa.

Latar Belakang Kota Bajaia dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Pada masa kejayaannya, Bajaia menjadi pusat penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang matematika. 

BACA JUGA:Kisah Thomas Fuller, Seorang Budak Negro Jenius yang Dikenal Sebagai Kalkulator Mental

BACA JUGA:Catatan Kelam Sepak Bola Dunia: Kisah Tragis Andres Escobar di Piala Dunia 1994

Saat itu, kota ini dikenal sebagai salah satu pusat di mana angka-angka India (yang sekarang disebut sebagai angka Arab) dipelajari dan diajarkan. 

Sistem angka ini datang dari India, lalu disebarkan oleh para matematikawan Arab dan Muslim ke seluruh dunia Islam. 

Bajaia menjadi tempat bertemunya para ilmuwan dari berbagai budaya. 

Dengan adanya sarjana-sarjana Muslim yang ahli dalam matematika, ilmu astronomi, dan filsafat, Bajaia berperan sebagai penghubung antara dunia Islam dan Eropa dalam bidang keilmuan. 

BACA JUGA:Kisah Penerbangan Hunters Brothers, Penerbangan Terpanjang dalam Sejarah

BACA JUGA:Kisah Sara Breedlove, Millionaire Wanita Pertama Afrika-Amerika

Para pedagang dan pelaut Eropa yang datang ke Bajaia juga mendapatkan kesempatan belajar sistem angka ini.

Yang sangat efisien dibandingkan dengan sistem angka Romawi yang masih dipakai di Eropa.

Kategori :