Awards Disway
HONDA

Angka Stunting di Mukomuko 22 Persen Lebih Tinggi dari Target Nasional, Pemkab Targetkan Penurunan Cepat

Angka Stunting di Mukomuko 22 Persen Lebih Tinggi dari Target Nasional, Pemkab Targetkan Penurunan Cepat

Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi AB--Bayu/Rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Pada tahun 2025, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, mencatatkan angka stunting pada anak yang masih berada di kisaran 22 persen. 

Angka ini lebih tinggi dari target nasional yang ditetapkan sebesar 18 persen.

Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi AB, sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Mukomuko, menyampaikan bahwa angka stunting di daerah tersebut masih cukup tinggi, meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk menurunkannya.

Pemkab Mukomuko terus berkomitmen untuk mempercepat penurunan angka stunting dan berharap dapat mengejar target yang telah ditetapkan. 

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Targetkan Taman Median Jalan Hibrida Selesai Akhir 2025

BACA JUGA:Sopir Tronton di Bengkulu Ditangkap, 481 Kali Isi Solar Subsidi untuk Dijual Lagi

Menurut Rahmadi, upaya untuk menekan angka stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor yang melibatkan semua pihak, tidak hanya pemerintah daerah tetapi juga dukungan dari pihak swasta dan lembaga perbankan.

"Upaya menekan angka stunting membutuhkan gerakan kolaboratif lintas sektor. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga dukungan swasta serta lembaga perbankan menjadi bagian penting dalam percepatan penanganannya," ujar Rahmadi pada Jumat 7 November 2025.

Rahmadi juga berharap agar seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa hingga tingkat kabupaten, dapat bersatu padu menjalankan program pencegahan stunting. 

Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Mukomuko.

Selain itu, Pemkab Mukomuko akan terus mengoptimalkan edukasi dan pendampingan masyarakat melalui penyuluh Keluarga Berencana (KB) dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang sudah tersebar di seluruh wilayah binaan.

BACA JUGA:Minggu Pertama November, Harga TBS Sawit di Mukomuko Kembali Turun, Tertinggi Rp 2.940 Per Kilogram

BACA JUGA:11 Positif Narkoba, BNNP Bengkulu Gelar Operasi Pemulihan Kawasan Rawan Narkotika di Eks Lokalisasi 

Dengan adanya puluhan penyuluh KB dan ratusan kader TPK yang aktif, diharapkan program edukasi terkait penguatan ketahanan keluarga, pemenuhan gizi, dan intervensi stunting dapat lebih efektif.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: