REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong menggelar pelatihan menjahit dan barbershop (pangkas rambut) untuk membantu warga miskin ekstrem dan menganggur.
Pelatihan ini dimulai pada 7 November 2024 dan akan berlangsung selama 20 hari hingga 26 November mendatang.
Sebanyak 32 peserta, yang berasal dari 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, mengikuti pelatihan ini.
Setengah dari peserta (16 orang) mengikuti pelatihan menjahit, sementara sisanya mengikuti pelatihan barbershop.
BACA JUGA:Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Rejang Lebong, Semangat Juang Pahlawan Dikenang dan Diteruskan
BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Sejumlah Kendaraan Ringsek dan Rusak Parah
Kegiatan ini dilaksanakan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Pemprov Bengkulu yang terletak di Desa Taba Mulan Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong, Syamsir Madani, S.KM., M.KM., menjelaskan bahwa pelatihan ini khusus ditujukan bagi warga yang berada dalam kategori miskin ekstrem dan pengangguran.
Tujuannya, agar setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka untuk bekerja atau membuka usaha sendiri.
"Pelatihan ini diikuti oleh 32 orang, dengan masing-masing kelompok berjumlah 16 orang untuk pelatihan menjahit dan barbershop. Program ini dimulai pada 6 November dan akan selesai pada 26 November 2024, dengan durasi 20 hari," kata Syamsir Madani.
BACA JUGA:Resep Ayam Goreng Kremesan Ala Chef Rudy Choirudin, Kenikmatan yang Dijamin Disukai Anak-Anak
BACA JUGA:Bank Sinarmas Gelar Sosialisasi dan Pelatihan untuk UMKM di Bengkulu
Menurutnya, kuota pelatihan tahun ini adalah 32 peserta, namun ke depan, Disnakertrans berencana untuk meningkatkan jumlah pelatihan, bergantung pada evaluasi dan keberhasilan program dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Rejang Lebong.
"Tujuan utama kami adalah agar peserta pelatihan tidak hanya terampil, tetapi juga siap untuk bekerja atau membuka usaha, terutama bagi mereka yang sudah memiliki modal. Ini akan membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Syamsir Madani juga berharap bahwa peserta pelatihan, setelah selesai, dapat membuka usaha seperti pangkas rambut atau usaha lainnya di desa atau kelurahan masing-masing.
Ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, tidak hanya untuk mereka sendiri, tetapi juga bagi orang lain di lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Fenomena Hujan Panas: Ketika Matahari Tetap Bersinar saat Hujan Turun
BACA JUGA:17 Organisasi Masyarakat di Bengkulu Satukan Dukungan untuk Pasangan DISUKA
Pada akhir tahun 2023, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Rejang Lebong tercatat sekitar 150.000 orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 2,9 persen atau sekitar 5.000 orang masih tercatat sebagai pengangguran.
Program pelatihan kerja ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
"Pelatihan seperti ini akan terus digelar setiap tahun, untuk membantu warga yang membutuhkan keterampilan agar dapat mandiri dan lebih produktif," tutup Syamsir Madani.