REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Pusat telah menetapkan target penanganan 1.467 kasus penyakit Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Namun, hingga akhir November 2024, baru 352 kasus atau 27 persen yang berhasil ditangani dari total target tersebut.
Kasus-kasus ini ditemukan dan ditangani melalui pengobatan di 21 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan.
Rincian kasus TB yang ditangani setiap bulannya adalah Januari 40 kasus, Februari 19 kasus, Maret 44 kasus, April 36 kasus, Mei 45 kasus, Juni 18 kasus, Juli 43 kasus, Agustus 36 kasus, September 26 kasus, dan Oktober 37 kasus.
BACA JUGA:Sukatno Sambangi Anak Disabilitas, Tegaskan Komitmen untuk Perjuangkan Hak Mereka
BACA JUGA:Dendam Keluarga Berujung Maut, Pria di Bengkulu Utara Habisi Mantan Kakak Ipar dengan 19 Bacokan
"Jadi, Kementerian Kesehatan ini untuk mencari dan mengobati warga yang terserang TB sebanyak 1.467 kasus, namun yang ditemukan baru 352 kasus dan telah ditangani melalui pengobatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra S.KM, melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita S.KM.
Menurut Titin Julita, semakin aktif pencarian kasus TB dilakukan, maka semakin cepat pasien ditemukan dan segera mendapatkan pengobatan.
Hal ini diharapkan dapat menurunkan risiko penularan penyakit TB di masyarakat yang tersebar di 156 desa/kelurahan.
Titin Julita menambahkan, TB adalah penyakit menular yang perlu penanganan serius dan edukasi kepada masyarakat agar tidak tertular.
BACA JUGA:Nggak Cuma Buat Foto! Ini Dia Kecanggihan Mode Malam pada Kamera Smartphone Modern
BACA JUGA:10 Fitur Tersembunyi di Smartphone yang Mungkin Belum Kamu Ketahui, Segera Temukan!
"Penyakit TB ini merupakan penyakit menular, sehingga perlu pengobatan maupun edukasi terhadap masyarakat sehingga tidak tertular dan tentunya dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, serta makan makanan bergizi," jelasnya.
TB dapat menular melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.
Bakteri penyebab TB bisa bertahan di udara selama beberapa jam, terutama di ruangan tertutup dan tidak berventilasi dengan baik.