Gunakan pupuk organik yang telah difermentasi, seperti kotoran kambing, sapi, kerbau, atau ayam.
Tambahkan tricoderma untuk mengimbangi bakteri tidak menguntungkan, seperti jamur penyebab penyakit layu fusarium atau hawar daun.
BACA JUGA:Rejang Lebong Ditetapkan Sebagai Sentra Hortikultura, Produksi Sayur dan Buah Unggul
BACA JUGA:Ketua Tim ROMER: Jangan Terprovokasi, Jadikan Isu Negatif Sebagai Penyemangat!
Kurangi penggunaan pupuk kimia, terutama yang mengandung nitrogen tinggi, karena kelebihan nitrogen dapat memicu pertumbuhan berlebih yang rapuh dan mudah terserang penyakit.
4. Berikan Pembenah Tanah
Tambahkan asam humat sesuai anjuran kemasan produk untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap nutrisi, dan menyeimbangkan mikroorganisme di dalam tanah.
5. Pasang Plastik Mulsa dan Sterilisasi Tanah
Setelah semua langkah selesai, timbun bedengan dan pasang plastik mulsa hitam perak.
Biarkan tanah tertutup selama minimal 3 minggu sebelum membuat lubang tanam pada mulsa.
BACA JUGA:Tim Kuasa Hukum Rohidin Pertanyakan OTT di Masa Pilkada, Koordinasi dengan Dewas KPK hingga DPR RI
BACA JUGA:Pencalonan ROMER Tetap Berlanjut! Dukungan Masyarakat Semakin Solid
Setelah itu, ukur kembali pH tanah. Jika belum mencapai pH netral (6–7), tambahkan kapur pertanian.
Manfaat Teknik yang Tepat di Musim Hujan
Dengan mengolah lahan secara sistematis, petani dapat menciptakan lahan yang steril, bebas dari jamur patogen, dan memiliki nutrisi yang seimbang.
Hasilnya, tanaman dapat tumbuh optimal dan lebih tahan terhadap serangan penyakit.