“Janda calon penerima bantuan akan diverifikasi apakah benar-benar layak menerima bantuan atau tidak. Misalnya, jika janda tersebut memiliki penghasilan tetap atau usaha, kemungkinan besar tidak akan mendapatkan bantuan,” jelas Syahriar.
BACA JUGA:Minim Vaksin, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Soroti Kebutuhan Penanganan Penyakit Ternak
BACA JUGA:Kecelakaan di Manna Bengkulu Selatan, Warga Pino Raya Meninggal di Tempat
Syahriar juga menyebutkan bahwa bantuan akan diberikan dalam bentuk paket sembako, bukan uang tunai.
Keputusan ini diambil untuk mencegah bantuan digunakan untuk kebutuhan yang tidak sesuai dengan tujuan program.
“Paket sembako yang akan diberikan meliputi beras, minyak, telur, gula, mi, dan kebutuhan pokok lainnya. Kami ingin memastikan bantuan ini langsung bermanfaat,” tambahnya.
Fokus pada Kesejahteraan Janda Miskin
Program ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Bengkulu Selatan dan telah dimasukkan ke dalam rencana kerja Dinsos.
Bantuan ini diharapkan bisa menjadi sumber penghidupan bagi para janda untuk mendukung kebutuhan anak-anak mereka.
“Selama ini, banyak janda kurang mampu yang terlupakan. Makanya, ini akan menjadi fokus utama kami di Bidang Fakir Miskin,” ungkap Syahriar.
Sebagai langkah awal, Dinsos meminta kepala desa dan lurah di seluruh Kabupaten Bengkulu Selatan untuk segera mengumpulkan data janda di wilayah mereka.
Hal ini bertujuan agar data yang diperoleh akurat dan verifikasi dapat dilakukan dengan baik.
BACA JUGA:1.000 Ternak di Bengkulu Selatan Divaksinasi untuk Lawan Wabah Penyakit Ngorok
“Harapan kami, program ini benar-benar memberikan dampak positif dan membantu mereka yang membutuhkan,” pungkas Syahriar.
Dengan program bantuan sembako yang akan diluncurkan pada 2025, pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, khususnya bagi janda miskin.