Konflik PT ABS dan Warga Pino Raya Memanas, FMPR Desak Tindakan Tegas

Rabu 18-12-2024,08:52 WIB
Reporter : Neni Anggraeni
Editor : Febi Elmasdito

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Konflik antara perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) dan masyarakat Kecamatan Pino Raya terus berlanjut tanpa titik terang. 

Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR), yang selama ini aktif mendampingi masyarakat, menegaskan bahwa PT ABS bertindak arogan dalam menyikapi persoalan ini.

BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Suro Bali, Kades dan Bendahara Dijebloskan ke Penjara, Kerugian Capai Rp496 Juta

BACA JUGA:Kebocoran PAD Rp50 Miliar Kota Bengkulu, 30 Saksi Diperiksa Penyidik Kejati Bengkulu

Pernyataan tersebut disampaikan FMPR saat kembali mengadu kepada DPRD Bengkulu Selatan.

Mereka meminta dukungan agar konflik ini segera diselesaikan melalui jalur hukum yang sesuai. 

Ketua FMPR, Rusli, menyebut bahwa tindakan PT ABS, yang diduga merusak pondok warga di lahan yang diklaim perusahaan, merupakan bentuk kesewenang-wenangan.

“Arogan dan ini memancing konflik dengan kami masyarakat,” ujar Rusli, dikutip dari KORANRB.ID.

BACA JUGA:Cara Mudah Update iOS 18.2 di iPhone atau iPad, Pasti Gak Bakal Gagal!

BACA JUGA:Kebocoran PAD Rp50 Miliar Kota Bengkulu, 30 Saksi Diperiksa Penyidik Kejati Bengkulu

Ia juga menambahkan bahwa perusahaan tersebut sengaja membongkar pondok warga dengan mendatangkan orang dari luar daerah.

Tindakan tersebut membuat pemilik pondok merasa dirugikan dan meminta pertanggungjawaban dari PT ABS.

FMPR menegaskan bahwa mereka tetap memilih jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini. 

“Kami tetap memilih jalur yang sesuai aturan, makanya kami konsultasi dengan dewan,” imbuh Rusli.

FMPR juga mendesak Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan untuk segera turun tangan dan tidak membiarkan konflik ini berlarut-larut. 

Kategori :