BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ketegangan antara warga dan karyawan PT Agricinal, sebuah perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit, memuncak menjadi bentrokan fisik.
Insiden terjadi kemarin sekitar pukul 09.00 WIB, ketika puluhan karyawan mendatangi lokasi blokade jalan yang dilakukan warga sejak beberapa hari terakhir.
Aksi saling dorong antara kedua pihak berubah menjadi bentrokan yang menyebabkan beberapa warga, termasuk ibu-ibu, mengalami luka.
“Kami menyesalkan adanya bentrok ini dan meminta siapa yang memprovokasi untuk diusut,” ujar Ketua Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP) Sosri.
BACA JUGA:iPhone SE 4, Ponsel Apple Paling Murah Menggunakan Layar OLED
BACA JUGA:Kamu Tim Mana, Update iPhone Terbaru atau Nunggu Harga Turun? Penting Pertimbangkan Hal Ini
Ketegangan ini bermula dari tuntutan warga terkait kejelasan patok batas lahan milik perusahaan, yang hingga kini belum diselesaikan.
Jumat lalu, pemerintah daerah Bengkulu Utara bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) sempat memediasi konflik dengan memperlihatkan sertifikat lahan secara daring.
Namun, warga tetap meminta kejelasan atas lahan yang diklaim telah dibebaskan untuk masyarakat.
Situasi di lokasi semakin memanas setelah warga, yang merasa tidak ada solusi konkret dari pihak perusahaan, kembali merangsek ke pintu masuk PT Agricinal.
BACA JUGA:7 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Mengkudu, Salah Satunya Meningkatkan Energi dan Vitalitas
BACA JUGA:Waspada Erupsi Gunung Semeru, Aktivitas Vulkanik Meningkat, Masyarakat Diminta Tetap Siaga
Menurut Sosri, pihaknya tidak memiliki persoalan dengan karyawan, tetapi kecewa terhadap manajemen perusahaan yang dianggap mengabaikan tuntutan mereka.
Suasana di lokasi bentrokan masih belum kondusif, dengan kedua belah pihak tetap bertahan di tempat.