BACA JUGA:Layanan Kesehatan Gratis Dinkes Mukomuko Siaga Selama Libur Nataru
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana melalui Wakapolres Kompol Kadek Suwantoro menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan sekitar 100 personel untuk melakukan pengamanan di lokasi.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan tidak ada lagi bentrokan susulan antara warga dan karyawan.
Polisi juga berusaha menjaga jarak antara kedua pihak untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.
"Kami terus memantau situasi dan berusaha memberi jarak antara warga dan karyawan agar tidak terjadi bentrokan lebih lanjut," ujar Kadek Suwantoro.
Menurut informasi, kericuhan ini berawal dari ketegangan terkait sengketa lahan yang melibatkan perusahaan dan warga.
BACA JUGA:DLH Bengkulu Antisipasi Cuaca Ekstrem dengan Pemangkasan Pohon Protokol
BACA JUGA:Pengecekan Ketat di Pantai Panjang Bengkulu, Fokus Pengamanan Wisatawan
Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Pemda Bengkulu Utara telah memediasi kedua belah pihak untuk melihat langsung sertifikat perusahaan yang saat ini sedang diagunkan di bank.
Namun, kedatangan karyawan yang berusaha mengusir warga justru memicu kerusuhan.
Kapolres juga menegaskan agar baik warga maupun karyawan dapat menahan diri dan tidak memperburuk keadaan.
Polisi akan terus mengawal proses mediasi dan berusaha meredakan ketegangan yang ada diantara kedua kubu tersebut sehingga dapat diselesaikan.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID berjudul: Warga Vs Karyawan PT Agricinal, 2 Kali Bentrok, Ibu-ibu Hingga Polisi Luka