Seluruh anggota Pokdarwis akan dikerahkan ke berbagai titik strategis di sepanjang jalur pendakian dan area wisata.
“Kami akan menempatkan tim di berbagai titik strategis di sepanjang jalur pendakian dan area wisata. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan langsung jika terjadi keadaan darurat,” ujar Yulian.
Tim Pokdarwis juga siap memberikan pendampingan kepada wisatawan yang membutuhkan, seperti membantu pendakian atau memberikan panduan rute terbaik.
BACA JUGA:Mengenal Asal Usul Tradisi Pohon Natal, Simbol Kehidupan dan Harapan yang Ikonik
BACA JUGA:5 Tradisi Unik Natal di Indonesia yang Mempererat Kebersamaan dan Keberagaman
Langkah ini bertujuan menciptakan rasa aman bagi pengunjung selama menikmati keindahan alam Bukit Kaba.
Yulian menyampaikan harapannya agar wisatawan mematuhi semua imbauan dan aturan yang telah ditetapkan.
“Kami berharap nantinya para pengunjung mampu menaati bentuk imbauan yang diberikan, sehingga dapat menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kerja sama dari semua pihak, liburan di Bukit Kaba dapat berjalan dengan lancar dan aman,” katanya.
Sebagai destinasi favorit di Bengkulu, terutama pada musim liburan seperti momen 17 Agustus dan Tahun Baru, Bukit Kaba kerap dipadati pengunjung.
Tahun lalu, jumlah pendaki bahkan mencapai lebih dari 500 orang.
BACA JUGA:5 Tradisi Unik Natal di Indonesia yang Mempererat Kebersamaan dan Keberagaman
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Ungkap Ribuan Botol Miras Ilegal dan 7 Tersangka dalam Operasi Pekat Nala II
Menurut Yulian, lonjakan pengunjung ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Pokdarwis untuk mengelola destinasi agar tetap nyaman dan aman.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, Pokdarwis optimistis Bukit Kaba akan menjadi pilihan wisata yang menyenangkan dan aman selama libur Nataru tahun ini.