RAKYATBENGKULU.COM - Demi memastikan keselamatan wisatawan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu mendirikan posko siaga bencana di kawasan objek wisata Pantai Panjang.
Posko ini didirikan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
"Kami akan terus memantau dan memberikan informasi terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga awal tahun 2025," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi Rabu 25 Desember 2024 dikutip Antaranews.com.
Sebanyak 10 personel dari BPBD Kota Bengkulu, BPBD Provinsi Bengkulu, Basarnas, dan PMI bersiaga di posko tersebut.
BACA JUGA:Penemuan Motor Honda Beat di Rumah Tua, Diduga Milik Korban Pembunuhan
Mereka bertugas memberikan peringatan kepada wisatawan, khususnya agar tidak berenang atau mandi di kawasan pantai selama musim liburan.
Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu yang memprediksi cuaca ekstrem sejak 20 Desember 2024 hingga awal Januari 2025. "Mereka akan terus berkeliling untuk memastikan wisatawan selalu waspada dan mengingatkan pentingnya keselamatan," tambah Will Hopi.
Selain itu, BPBD Kota Bengkulu juga menyiagakan tim khusus selama 24 jam untuk mengantisipasi keadaan darurat, termasuk pohon tumbang akibat angin kencang atau bencana lainnya.
"Tim ini disiapkan untuk siaga penuh selama 24 jam. Mereka akan langsung bertindak jika ada laporan bencana," ungkapnya.
Menurut Will Hopi, cuaca ekstrem di Kota Bengkulu ditandai dengan angin kencang dan hujan lebat yang meningkatkan risiko terjadinya banjir dan pohon tumbang.
BACA JUGA:Wow! Ini Dia 8 Jenis Makanan dan Minuman yang Bisa Membantu Membakar Lemak saat Tidur
Oleh karena itu, tim cepat tanggap telah ditugaskan untuk segera merespons laporan masyarakat terkait kondisi darurat ini.
Dengan adanya posko siaga ini, diharapkan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Panjang selama liburan akhir tahun dapat terjaga, sekaligus meminimalkan risiko akibat cuaca ekstrem.