Sebagai contoh, jika anak dilarang bermain di luar rumah tanpa alasan yang dapat diterima, anak akan nekat melanggar larangan sebagai bentuk pembangkangan.
4. Tidak Konsisten dalam Penerapan Aturan
Ketidakonsistenan orang tua dalam mendisiplinkan anak juga menjadi salah satu penyebab anak menjadi keras kepala.
Misalnya, hari ini orang tua melarang anak untuk makan makanan tertentu, tetapi esoknya membiarkan anak melakukannya.
Ketidakjelasan ini membuat anak bingung dan kehilangan kepercayaan pada aturan, sehingga mereka cenderung membantah ketika diberi instruksi.
Kekerasan, baik fisik maupun verbal, hanya akan memperburuk hubungan antara orang tua dan anak.
BACA JUGA:Luapan Emosi Anak! Ketahui 7 Sikap Orang Tua yang Membuat Anak Semakin Tantrum
BACA JUGA:5 Kesalahan Orang Tua saat Anak Kecanduan Gadget, Ini Cara Mengatasinya
Ketika anak merasa disakiti, mereka akan membangun dinding pertahanan berupa sikap keras kepala.
Alih-alih memahami maksud orang tua, mereka akan fokus pada perasaan terluka, sehingga sulit menerima nasihat.
Solusi untuk Mencegah Anak Menjadi Keras Kepala
- Berikan Ruang untuk Diskusi
Dengarkan pendapat anak dan hargai perspektif mereka.
- Tetapkan Aturan yang Jelas
Pastikan aturan mudah dipahami dan diterapkan secara konsisten.
- Latih Keterampilan Komunikasi
Bangun komunikasi dua arah yang sehat.