Akibatnya, mereka akan menolak dengan keras keputusan tersebut.
2. Kurangnya Komunikasi
Dalam hubungan yang baik antara orang tua dan anak, komunikasi menjadi kunci dalam hubungan tersebut.
Jika orang tua jarang berdialog secara terbuka dengan anak, anak akan merasa tidak dimengerti.
Ketika kebutuhan emosional mereka diabaikan, mereka akan mencari cara untuk menarik perhatian.
Termasuk dengan menjadi keras kepala sebagai bentuk protes.
BACA JUGA:Tips Ampuh agar Anak Semangat Kembali ke Sekolah Setelah Liburan Semester
BACA JUGA:13 Rumah di Desa Lubuk Gedang Terancam Longsor, 2 Rumah Sudah Rusak Berat
Misalnya, jika anak merasa marah atau kecewa, tetapi orang tua tidak mendengarkan keluhannya, anak cenderung mengungkapkan emosinya dengan cara yang kurang sehat.
Seperti menolak bekerja sama atau melakukan tindakan yang melawan.
3. Sikap Terlalu Protektif
Sikap terlalu protektif membuat anak merasa terkekang.
Orang tua yang selalu melarang anak untuk melakukan sesuatu karena takut terjadi hal buruk tanpa alasan yang jelas, justru akan membuat anak merasa kehilangan kebebasan.
Hal ini memicu anak untuk menegaskan otonomi mereka dengan melawan aturan yang dianggap tidak masuk akal.
BACA JUGA:Bakar Kalori, Apakah Bersih-Bersih Rumah Termasuk Olahraga? Temukan Jawabannya di Sini
BACA JUGA:Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan di Kabupaten Kepahiang dan Lebong Capai Rp 3,9 Miliar