RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah terus mengintensifkan upaya pengentasan kemiskinan melalui koordinasi lintas sektor.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat guna mempercepat proses tersebut.
“Yang mana nanti dalam pelaksanaan praktisnya dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Sementara dalam aspek konseptualnya dan kerangka besar strateginya, dirumuskan oleh Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan,” kata Budiman Sudjatmiko dikutip dari ANTARANEWS.COM, Jumat.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Ibu Menyusui yang Berpuasa Bisa Mengurangi Produksi ASI?
BACA JUGA:Kantor Desa Dibakar, Hadiah Rp5 Juta untuk Informasi Buronan Pembakar Kantor Desa Muara Danau!
Rapat tersebut membahas Rancangan Instruksi Presiden tentang Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (Inpres OPPKE), yang akan menjadi pedoman utama dalam menyinergikan berbagai upaya lintas sektor untuk menghapus kemiskinan ekstrem.
Saat ini, jumlah masyarakat miskin di Indonesia mencapai 24,8 juta orang atau sekitar 8,7 persen dari total populasi.
Pemerintah menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan hingga 4,5 persen pada tahun 2029, sementara kemiskinan ekstrem diharapkan dapat dihapuskan sepenuhnya paling lambat pada 2026.
Sebagai langkah konkret, pemerintah melibatkan 43 kementerian/lembaga dalam Inpres OPPKE guna memastikan kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem berjalan secara sistematis dan terintegrasi.
BACA JUGA:Dampak Efisiensi Anggaran, Pemkab Mukomuko Pangkas 50 Persen Dana Perjalanan Dinas
BACA JUGA:Pemerintah Mukomuko Siapkan THR untuk ASN dan PPPK, Cek Tanggal Penyalurannya!
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak untuk mempercepat proses ini.
“Untuk memperkaya rencana besar penanggulangan kemiskinan, kita harus menyiapkan segala aspek agar ketika Inpres berjalan, pengentasan kemiskinan dapat dilaksanakan dengan baik. Upaya penting ini sangat membutuhkan kehadiran seluruh K/L dalam menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk bersinergi,” ujar Muhaimin Iskandar.
Sinergi antara kementerian, lembaga, dan organisasi masyarakat menjadi faktor kunci dalam mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Buka Pasar Murah di 10 Kecamatan, Jaga Kestabilan Harga Bahan Pangan