
RAKYATBENGKULU.COM - Dalam dunia bisnis, orang Tionghoa dikenal memiliki strategi dan prinsip yang kuat dalam mengelola usaha.
Tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan etika, fleksibilitas, dan hubungan jangka panjang.
Menurut Yudi Candra, seorang mentor profesional bisnis, terdapat lima prinsip utama yang dipegang teguh oleh pengusaha Tionghoa.
Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
1. Cuan (Keuntungan adalah Tujuan Utama)
Dalam bisnis, keuntungan atau “cuan” adalah hal utama yang selalu dikejar.
Namun, bagi pengusaha Tionghoa, mendapatkan cuan bukan hanya tentang meraih keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu singkat.
BACA JUGA:Tegas! Indonesia Tolak Perubahan Demografi Palestina dan Dukung Solusi Dua Negara
BACA JUGA:Kepercayaan dan Kredibilitas: Cara Membangun Hubungan Berkualitas di Media Sosial
Akan tetapi juga memastikan bisnis tetap bertahan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, mereka cenderung berinvestasi secara bijak dan mengelola keuangan dengan disiplin agar bisnis tetap berkembang.
2. Cingli (Adil dan Masuk Akal dalam Berbisnis)
Prinsip “cingli” berarti bersikap adil dan masuk akal dalam transaksi bisnis.
Orang Tionghoa memahami bahwa dalam bisnis, keadilan adalah kunci untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan mitra usaha.
Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan kualitas produk atau jasa yang diberikan.