
Saat anak menunjukkan perilaku empatik, sekecil apa pun, beri apresiasi secara verbal.
BACA JUGA:Apakah Menjemur Kasur Bisa Membunuh Kutu Busuk? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Olahraga yang Pas untuk Wanita Saat Menstruasi, Bikin Mood Happy dan Tubuh Tetap Bugar!
Misalnya: "Ibu bangga kamu bersedia meminjamkan mainan ke adik, itu tindakan yang baik."
Pujian semacam ini memperkuat perilaku positif dan mendorong anak melakukannya lagi.
6. Ajarkan Anak Menyelesaikan Konflik dengan Cara Damai
Saat anak bertengkar dengan temannya, jangan langsung menyalahkan atau mengambil keputusan.
Ajak anak berdialog.
"Bagaimana perasaanmu? Menurutmu, temanmu merasa bagaimana sekarang?"
Dengan begitu, anak belajar bahwa dalam setiap konflik, ada perasaan orang lain yang harus dipahami juga.
BACA JUGA:Jenis Elektronik yang Harus Dicabut Sebelum Mudik: Demi Keamanan dan Hemat Energi
BACA JUGA:Tanda Orangtua Memanjakan Anak Secara Berlebihan: Kasih Sayang yang Keliru?
Kesimpulan
Menanamkan empati pada anak sejak dini bukanlah tugas yang instan, tetapi proses yang penuh makna.
Melalui keteladanan, komunikasi terbuka, dan pembiasaan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual.