Akibat Efisiensi Anggaran, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Mukomuko Batal Dikerjakan, Ini Penjelasan Kadis PUPR

Rabu 09-04-2025,15:47 WIB
Reporter : Bayu Erisman Putra
Editor : Febi Elmasdito

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Tiga titik jaringan irigasi yang rusak di Kabupaten Mukomuko yang sebelumnya direncanakan untuk direhabilitasi pada tahun 2025, kini terpaksa dibatalkan. 

Kebijakan efisiensi anggaran 2025 menjadi alasan utama pembatalan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mukomuko, Ir Apriansyah, ST, MT, memberikan penjelasan terkait hal ini.

"Tiga titik irigasi yang ada di Mukomuko yang sebelumnya diprioritaskan pada tahun 2025 ini batal dilaksanakan perehaban akibat kebijakan efisiensi," ujar Apriansyah kepada RakyatBengkulu.com pada Rabu 9 April 2025.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Desa di Desa Bungin Lebong, Kerugian Negara Capai Rp 329 Juta

BACA JUGA:Sayuran Anjlok Pasca Lebaran, Petani di Kepahiang Kecewa dan Buang Hasil Panen

Lebih lanjut, Apriansyah menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tersebut menyebabkan seluruh anggaran untuk kegiatan di bidang sumber daya air terpaksa dialihkan. 

Sebelumnya, Dinas PUPR Mukomuko telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 450 juta untuk merehabilitasi tiga titik jaringan irigasi yang rusak.

Tiga lokasi irigasi yang dimaksud adalah Daerah Irigasi Sungai Gading Besar, Daerah Irigasi Air Payang II, dan Daerah Irigasi Air Payang I yang berada di Kecamatan Selagan Raya.

"Kami sebelumnya mengalokasi anggaran sebesar Rp 450 juta, dan dengan adanya kebijakan efisiensi ini semua anggaran habis di bidang sumber daya air," ungkapnya.

BACA JUGA:Makan Akbar di Bengkulu Jadi Sorotan, Helmi Hasan Tegaskan Tanpa Dana APBD

BACA JUGA:Sayuran Anjlok Pasca Lebaran, Petani di Kepahiang Kecewa dan Buang Hasil Panen

Meskipun rehabilitasi jaringan irigasi ini dibatalkan, Apriansyah menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi pada tiga titik jaringan irigasi tersebut sudah sangat mempengaruhi distribusi air ke sawah petani. 

Kerusakan dan kebocoran yang terjadi menyebabkan aliran air terganggu, yang berpotensi mengganggu produksi pertanian di daerah tersebut.

"Namun, apa yang mau dikata, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat, rehabilitasi pada jaringan irigasi tersebut harus ditunda pada tahun ini," tuturnya.

Kategori :