RAKYATBENGKULU.COM - Menghadapi kerusakan parah akibat abrasi di eks Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera, tepatnya di Desa Selolong dan Desa Serangai Kecamatan Batik Nau, Polsek Batik Nau bersama TNI bergerak cepat.
Mereka membangun pembatas jalan menggunakan gundukan tanah dengan bantuan alat berat guna mencegah kecelakaan yang mengintai para pengendara.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Eko Munarianto, S.IK melalui Kapolsek Batik Nau, Iptu Alfalino, SH menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk sinergi antara aparat kepolisian, Babinsa TNI, dan perangkat desa.
Tujuannya adalah memperingatkan dan melindungi pengendara dari potensi bahaya jalan yang sudah tidak layak dilalui.
BACA JUGA:Semakin Berkembang Diberdayakan BRI, Warung Legendaris di Pasar Beringharjo Ini Laris Manis
“Maka kita buat pembatas jalan sehingga pengendara bisa lebih berhati-hati lagi,” ujarnya.
Di dua titik lokasi yang terdampak abrasi, badan jalan beraspal telah terbelah, menyisakan bagian pinggir yang nyaris runtuh.
Hal ini sangat berisiko, terlebih pada malam hari ketika penerangan di area tersebut sangat minim.
Selain membuat gundukan tanah, pihak kepolisian juga memasang rambu-rambu lalu lintas untuk memperkuat peringatan visual bagi para pengguna jalan.
BACA JUGA:Detik Menegangkan Mobil L300 Terjebak di Rel, Disambar Kereta di Rejang Lebong
BACA JUGA:Paslon 03 Ungkap Program Pro-Rakyat Jelang Debat PSU Bengkulu Selatan
“Kondisi jalan benar-benar membahayakan pengendara, apalagi malam hari karena lokasi juga minim penerangan, maka kita buat pembatas jalan dengan menggunakan alat berat sehingga pengendara lebih waspada lagi saat melintas,” kata Alfalino.
Melihat kondisi ini, Kapolsek Alfalino mengimbau para pengendara untuk tidak memaksakan diri melintasi jalur yang rusak.
Ia menyarankan agar pengendara memilih jalur alternatif melalui jalan PTPN VII, baik dari arah Ketahun maupun Batik Nau.