BACA JUGA:Tanda Orangtua Memanjakan Anak Secara Berlebihan: Kasih Sayang yang Keliru?
Mereka belajar untuk memperhatikan, mengingat detail, dan menunggu giliran jika dilakukan secara interaktif.
Ini adalah latihan awal yang penting untuk kesiapan akademik di kemudian hari.
3. Merangsang Imajinasi dan Kreativitas
Berbeda dari gambar bergerak di layar, buku mendorong anak membangun visualisasi sendiri di dalam pikirannya.
Ketika kamu membaca, “Seekor naga besar tinggal di gua gunung”, anak akan membayangkan bentuk naga berdasarkan pengalaman dan imajinasi pribadinya.
Inilah latihan berpikir kreatif yang sangat berharga untuk perkembangan otak kanan.
BACA JUGA:Langkah Mudah Menanamkan Empati pada Anak Sejak Dini: Mendidik Hati Sejak Kecil
BACA JUGA:Tips Menjaga Hubungan Persahabatan yang Sehat: Lebih dari Sekadar Saling Mengenal
4. Membangun Koneksi Emosional dengan Orang Tua
Membaca buku dengan nyaring bukan hanya soal buku, tapi momen kedekatan yang tercipta saat itu.
Duduk berdua, suara orang tua yang akrab, pelukan, dan tawa saat cerita lucu, semua menciptakan memori positif.
Hubungan emosional yang kuat terbukti meningkatkan rasa percaya diri dan kesehatan mental anak.
5. Melatih Kecerdasan Emosional dan Sosial
Melalui cerita, anak belajar memahami berbagai emosi, karakter, dan situasi sosial.
Mereka belajar empati, mengenali perasaan tokoh, serta membedakan mana perilaku yang baik dan tidak.