
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Upaya perlindungan sumber daya hayati terus diperkuat.
Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bengkulu, Satuan Pelayanan Bandara Fatmawati Soekarno, berhasil menggagalkan pengiriman 818 ekor kumbang tanduk yang tidak dilengkapi dokumen karantina ke Jakarta.
"Kami menahan 818 ekor kumbang tanduk yang hendak dilalulintaskan ke Jakarta tanpa dokumen kesehatan dari daerah asal. Dokumen ini penting sebagai jaminan kesehatan sekaligus mencegah penyebaran hama dan penyakit hewan karantina (HPHK)," ujar Plt. Kepala Karantina Bengkulu, Iswan Harianto, Jumat, 25 April 2025, sebagaimana disampaikan melalui Siaran Pers Badan Karantina Indonesia dengan Nomor: 3104/R-Barantin/04.2025.
Iswan menegaskan, Karantina Bengkulu berkomitmen untuk memastikan semua komoditas yang dilalulintaskan aman, sesuai persyaratan, dan berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.
BACA JUGA:Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Kota Bengkulu Capai 8 Laporan hingga April 2025
BACA JUGA:Tak Punya Hati, Pria di Mukomuko Rudapaksa Anak Kandung Berulang Kali hingga Terungkap
Ia juga mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk aktif melaporkan pengiriman hewan ke pihak karantina.
"Kami mendorong masyarakat agar selalu patuh pada aturan karantina. Ini penting untuk melindungi kesehatan publik serta keberlangsungan ekosistem hayati di Bengkulu," tambahnya.
Mengacu pada arahan Kepala Barantin Sahat M. Panggabean, Iswan menyebutkan empat fokus Barantin dalam memperkuat sumber daya hayati nasional, yaitu:
Biosekuriti, biosafety, dan biodefense.
Pelestarian keanekaragaman hayati.
BACA JUGA:Dukcapil Kota Bengkulu Buka Layanan Rekam e-KTP di Hari Libur, Fokus untuk Pelajar
BACA JUGA:Disperindagkop UKM Mukomuko Targetkan Pembentukan Koperasi Merah Putih Rampung Juni 2025
Deteksi, pencegahan, serta respon terhadap penyakit hewan, produk rekayasa genetik, dan resistensi antimikroba dengan pendekatan One Health.
Penguatan sistem ketertelusuran (traceability) berkelanjutan.