
RAKYATBENGKULU.COM - Amerika Serikat kembali mengguncang dunia dengan melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6).
Serangan ini diumumkan secara langsung oleh Presiden Donald Trump melalui platform media sosial Truth Social dikutip dari AntaraNews.com, menyebutkan bahwa operasi tersebut merupakan “serangan yang sangat sukses”.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh pesawat tempur AS telah meninggalkan wilayah udara Iran dengan selamat.
Serangan ini tidak terjadi secara tiba-tiba.
BACA JUGA:Panik, Pertama Kali Anak Alami PMS? Ini Cara Cerdas Orang Tua Menghadapinya
BACA JUGA:Peace Lily: Tanaman Cantik yang Elegan, Dramatis, dan Penuh Manfaat
Tindakan militer AS dilaporkan merupakan respons terhadap permintaan Israel untuk ikut serta dalam operasi militer yang telah lebih dulu dilancarkan terhadap target strategis di Iran, khususnya fasilitas terkait program nuklir Teheran.
Sebelumnya, Israel secara sepihak telah meluncurkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sejak 13 Juni.
Serangan itu memicu aksi balasan dari Iran, yang menargetkan Tel Aviv dengan rudal balistik.
Aksi saling serang ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak, serta menciptakan kekhawatiran internasional atas potensi perang regional yang lebih luas.
BACA JUGA:Program Seragam Gratis Terancam Gagal Tahun Ini, Pemkab Lebong Tunggu Kepastian Dana
Langkah AS untuk ikut campur dalam konflik ini dianggap oleh banyak pihak sebagai bentuk eskalasi yang memperburuk ketegangan di kawasan.
Pemerintah Iran telah memberikan peringatan keras agar AS tidak terlibat langsung dalam konflik antara Iran dan Israel.
Namun, keterlibatan Washington justru memperkuat kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka yang melibatkan lebih banyak negara.