Wisata Air Terjun Mandi Angin Mukomuko Dikeluhkan Pengunjung, Parkir Liar hingga Pencurian Onderdil Motor

Sabtu 28-06-2025,18:44 WIB
Reporter : Bayu Erisman Putra
Editor : Febi Elmasdito
Wisata Air Terjun Mandi Angin Mukomuko Dikeluhkan Pengunjung, Parkir Liar hingga Pencurian Onderdil Motor

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Wisata Air Terjun Mandi Angin di Desa Air Berau Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko, mulai menuai keluhan dari para pengunjung. 

Sejumlah wisatawan mengaku kehilangan onderdil kendaraan, serta menemukan adanya dugaan praktik parkir liar yang meresahkan.

Peristiwa tak menyenangkan ini dialami langsung oleh beberapa pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan salah satu destinasi wisata alam andalan Kabupaten Mukomuko.

Salah satu korban, Nop, mengungkapkan bahwa ia bersama teman-temannya mengunjungi tempat wisata tersebut beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Cuan Saat Liburan Sekolah? Gen Z Bisa Dapat Uang Cuma Modal Rebahan di Rumah!

BACA JUGA:Ombudsman Bengkulu Terima 138 Laporan Hingga Juni 2025, Mayoritas Soal Pelayanan Dasar

Mereka diminta membayar parkir sebesar Rp 15 ribu per motor oleh petugas yang mengaku mengelola area parkir.

"Saat masuk kami langsung diminta permotornya Rp 15 ribu, tanpa pikir panjang karena sudah bayar parkir kami kira aman. Setelah kami keluar mau pulang, disitulah motor tidak lagi mau hidup, setelah dicek ternyata ECU Jukennya sudah hilang," ungkap Nop, Sabtu 28 Juni 2025.

Kejadian tersebut membuat momen liburan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi pengalaman pahit. 

Pengunjung merasa kecewa dan khawatir akan keamanan di lokasi wisata yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan lokal maupun luar daerah.

BACA JUGA:Kemenag Bengkulu Selatan Gelar Pembinaan untuk 15 CPNS Formasi 2024, Bentuk ASN Profesional dan Berintegritas

BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Hadiri Pembukaan Festival Tabut 2025, Dukung Pelestarian Budaya

Selain kehilangan onderdil seperti pengapian ECU Juken BRT milik Honda CRF, pengunjung juga mengeluhkan tidak adanya pengawasan ketat serta transparansi terkait pengelolaan parkir yang terkesan ilegal.

Sekretaris National Corruption Watch (NCW) Mukomuko, Gemi Jupriadi angkat bicara terkait insiden ini. 

Ia meminta aparat penegak hukum (APH) untuk menindaklanjuti secara serius kejadian yang mencoreng citra wisata lokal.

Kategori :