
RAKYATBENGKULU.COM - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyelenggarakan Workshop Etik dan Profesionalisme Jurnalis bertajuk “Membina Jurnalisme Beretika: Meningkatkan Integritas dan Standar Kompetensi bagi Jurnalis”.
Kegiatan ini digelar pada Jumat 11 Juli 2025 di salah satu hotel di Kota Bengkulu.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Tujuannya adalah mendorong para jurnalis untuk menjunjung tinggi etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik di tengah era informasi digital yang dinamis.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Masih Stagnan di Pekan Kedua Juli 2025
BACA JUGA:Partisipasi Warga Mukomuko Masih Rendah di Program Cek Kesehatan Gratis, Ini Sebabnya
Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida dalam sambutan daringnya menegaskan pentingnya akurasi dan keseimbangan informasi yang disampaikan kepada publik.
"Dalam era digital dan arus informasi yang sangat cepat, peran jurnalis menjadi semakin krusial dalam memastikan informasi yang disampaikan kepada publik bersifat akurat dan berimbang," kata Nany.
Senada dengan itu, Ketua AJI Bengkulu, Yunike Karolina, menyampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi turut menghadirkan tantangan baru dalam dunia jurnalistik, mulai dari maraknya hoaks, disinformasi, hingga tekanan ekonomi dan politik.
"Untuk menjawab tantangan tersebut, perlu adanya penguatan etika dan profesionalisme di kalangan jurnalis," kata Yunike.
Yunike menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang pertukaran pengalaman antarjurnalis dari berbagai media.
BACA JUGA:Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Digulung! Polda Bengkulu Tangkap 12 Tersangka, Separuhnya Residivis
BACA JUGA:Profil Marjono, Ketua KPU Mukomuko: Dari Anak Pesantren hingga Puncak Karier Kepemiluan
Forum ini memperkuat pemahaman terhadap standar kompetensi jurnalis sesuai regulasi Dewan Pers dan organisasi profesi lainnya.
"Melalui workshop ini, diharapkan peserta dapat memperdalam pemahaman mengenai kode etik jurnalistik, standar kompetensi profesi, serta praktik jurnalisme yang bertanggung jawab," ujar Yunike.