
Keluarga yang ditemui, yakni Ali Rosman dan Nurma Yanti, mengaku bahwa Ridwan hanya pulang satu kali sejak kembali ke Bengkulu saat perayaan Tabut, dan tidak pernah bermalam di rumah.
“Hanya sekali datang ke rumah dan tidak pernah bermalam dan hingga saat ini tidak dapat menghubungi,” kata ibu Ridwan.
Fakta lain pun terungkap, keluarga Ridwan berada di Desil 3, meskipun melihat kondisi mereka seharusnya masuk Desil 1.
BACA JUGA:Kapolri Puji KOKAM Pemuda Muhammadiyah: Garda Muda Penjaga Keamanan Bangsa!
BACA JUGA:Prabowo Hadiri Penutupan Kongres PSI di Solo, Gibran Dampingi Langsung! Kaesang Resmi Terpilih Lagi!
Saat ini, keluarga tersebut hanya tercatat sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).
“Selanjutnya akan diusulkan mendapatkan Bansos lainnya seperti PKH dan Sembako karena memiliki komponen anak sekolah dan penyandang disabilitas,” kata Sahat.
Aksi penertiban ini merupakan bagian dari visi besar Pemkot Bengkulu dalam menciptakan kota yang bersih dari gelandangan, pengemis, dan anak jalanan.
Hal ini menindaklanjuti amanah dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu.
Keluarga Ridwan pun berharap anaknya segera pulang dan tidak lagi menjadi manusia silver yang meresahkan pengguna jalan.
BERITA ini telah tayang di KORANRB.ID dengan judul: Sempat Kejar-kejaran, Dinsos Kota Data Manusia Silver