RAKYATBENGKULU.COM - Film ini menjadi sorotan publik sejak trailer perdananya muncul di media sosial.
Pasalnya, kisah Panji Tengkorak bukan sekadar cerita silat biasa.
Ia adalah legenda komik karya Hans Jaladara pada 1968, yang dahulu begitu populer hingga diadaptasi ke film layar lebar tahun 1971, bahkan dipasarkan ke mancanegara dengan judul The Ghostly Face.
Kini, lebih dari lima dekade kemudian, Falcon Pictures kembali menghidupkan kisah sang pendekar dengan sentuhan modern.
Berbeda dari pendahulunya, kali ini Panji Tengkorak hadir dalam format animasi 2D yang digarap serius dengan gaya visual dramatis, penuh aksi, namun tetap sarat emosi.
BACA JUGA:Dominasi Sia-Sia, Setan Merah Gugur di Piala Liga Inggris Lawan Tim Divisi Empat
BACA JUGA:Puluhan Warga Seluma Ngadu ke Polisi, Diduga Tertipu Investasi Bodong Rp1 Miliar
Proyek ini ditangani oleh sutradara Daryl Wilson, yang sebelumnya membesut My Stupid Boss: The Animated Series, Warkop DKI Kartun, hingga Si Juki Anak Kosan.
Ia menghadirkan pendekatan baru untuk menjangkau generasi muda, tanpa kehilangan nuansa kelam dan epik dari komik klasiknya.
Kekuatan film ini juga bertambah dengan deretan pengisi suara papan atas Indonesia.
Nama-nama seperti Denny Sumargo, Donny Damara, Aghniny Haque, Donny Alamsyah, Cok Simbara, Tanta Ginting, hingga Aisha Nurra Datau dipercaya untuk menghidupkan karakter-karakter penting di dalam cerita.
Kisahnya berpusat pada Panji, seorang pendekar silat yang hidup dalam kesedihan mendalam setelah istrinya tewas.
BACA JUGA:Hampir 250 Orang Keracunan MBG, Gubernur Bengkulu Lakukan Koordinasi Lintas Sektor
Terjerat amarah dan dendam, ia nekat menempuh jalan ilmu hitam. Bukannya mendapatkan ketenangan, Panji justru dikutuk hidup abadi dengan wajah tengkorak menyeramkan.