“Ombak sangat tinggi. Ombak ini juga yang membuat kapal yang ditumpangi ketiga korban karam,” ungkapnya.
Informasi dari nelayan yang selamat menyebut, sebelum kapal terbalik, jaring ikan milik korban sempat tersangkut sehingga kapal kehilangan keseimbangan.
Kondisi semakin buruk setelah caping atau kayu penyeimbang patah akibat dihantam ombak, bahkan sempat mengenai bahu Bambang Herianto hingga ia terluka sebelum akhirnya terseret arus.
Pada Rabu 24 September 2025, pencarian akan kembali dilanjutkan dengan memperluas area hingga ke arah laut lepas, menyesuaikan dengan arus dan kondisi cuaca.
BACA JUGA:Pabrik Sawit di Mukomuko Naikkan Harga TBS, Capai Angka Tertinggi Rp 3.120
BACA JUGA:Polsek Sungai Rumbai Amankan DPO Pencurian Buah Sawit dalam Operasi Musang Nala 2025
Nelayan dari berbagai wilayah, mulai dari Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, hingga Mukomuko, juga terus berkoordinasi jika tubuh korban terseret jauh dari lokasi kejadian.
“Kita juga mempertimbangkan cuaca dan kondisi laut untuk memastikan tidak membahayakan tim yang melakukan pencarian. Apalagi banyak nelayan yang mungkin akan menggunakan kapal-kapal kecil melakukan pencarian,” demikian Deni.