“Sinergi antara jurnalisme dan diplomasi akan menjadi kunci memperkuat narasi kolaboratif di kawasan Indo-Pasifik,” katanya.
Program Voices of Tomorrow merupakan inisiatif dari Kedutaan Besar India di Jakarta dan India News Desk, yang bertujuan mempertemukan jurnalis muda dengan tokoh media dan diplomat internasional.
Menurut Sachin Gopalan, CEO India News Desk, program ini menjadi wadah untuk membangun pemahaman lintas budaya dan geopolitik.
“Masa depan hubungan internasional akan banyak dipengaruhi oleh cara media membingkai isu global. Karena itu, jurnalis muda harus terlibat sejak dini dalam diskusi strategis,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menilai kolaborasi media antarkedua negara dapat memperkuat diplomasi publik.
“Media menjadi penghubung penting antar masyarakat, dan itu esensial bagi hubungan bilateral yang kokoh,” ujarnya.
BACA JUGA:78,8 Persen Anak di Mukomuko Sudah Terdaftar Memiliki KIA, Target 100 Persen di 2026
BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Mukomuko Siapkan Rp1,5 Miliar untuk Pilkades Serentak 2026
Jurnalis Sebagai Penerjemah Dunia Strategis
Menutup sesi, Dipanjan Roy Chaudhury menekankan bahwa jurnalis berperan sebagai penerjemah dunia strategis yang kompleks agar dapat dipahami masyarakat luas. Dengan cara itu, media bisa menjadi instrumen penting dalam membangun kesadaran geopolitik publik.
Sementara Taufiq Rahman menegaskan pentingnya kemampuan analitis di era banjir informasi. “Jurnalis tidak hanya melaporkan, tetapi juga mengedukasi. Itulah esensi jurnalisme strategis,” tutupnya.
Sesi bertema Strategic Studies dalam program Voices of Tomorrow menjadi ruang refleksi penting bagi jurnalis muda di Indonesia dan India.
Di tengah derasnya arus informasi dan rivalitas global, kemampuan berpikir strategis menjadi fondasi utama bagi jurnalisme yang bertanggung jawab.
Melalui pandangan tajam Dipanjan Roy Chaudhury dan Taufiq Rahman, sesi ini menegaskan bahwa strategic studies bukan sekadar wacana akademis, tetapi keterampilan berpikir yang wajib dimiliki jurnalis modern agar mampu berkontribusi dalam membentuk arah diplomasi global.