RAKYATBENGKULU.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini mengusung prinsip baru yang lebih ketat, dengan pendekatan "zero defect" yang terinspirasi dari pengendalian kesehatan yang diterapkan selama pandemi COVID-19.
Tujuan utamanya adalah untuk menjamin keamanan dan kualitas setiap porsi makanan yang diterima oleh anak-anak sekolah.
Dadan menjelaskan bahwa langkah ini diambil agar setiap makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang optimal dan bebas dari risiko gangguan kesehatan.
Dengan sistem ini, setiap bahan baku makanan akan diperiksa ketat sebelum dipergunakan.
BACA JUGA:Kades Lebong Tandai Ditahan, Kejari Bengkulu Telusuri Aset Korupsi Dana Desa
BACA JUGA:Seluma Percepat Vaksinasi PMK, Sisa 204 Dosis Fokus Lindungi Ternak Sehat
“Kami sedang berusaha melengkapi seluruh SPPG dengan rapid test untuk menguji bahan baku. Karena, pengalaman Jepang sudah 100 tahun makan bergizi, itu 90 persen gangguan pencernaan yang muncul karena kualitas bahan baku,” ujarnya dikutip antaranews.com.
Sebagai bagian dari reformasi ini, BGN telah menetapkan standar baru untuk penyelenggara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Setiap SPPG akan melayani antara 2.000 hingga 2.500 anak, dengan kemungkinan mencapai 3.000 anak jika unit tersebut memiliki ahli masak bersertifikat.
Dadan juga menekankan pentingnya keberadaan juru masak profesional yang akan mendampingi SPPG-SGG baru selama lima hari, bahkan lebih jika diperlukan.
BACA JUGA:Mian Resmi Pimpin PDIP Bengkulu, Siap Satukan Kekuatan Politik untuk Bangun Daerah
BACA JUGA:70 Pejabat Pemprov Bengkulu Dimutasi dan Duduki Posisi Baru, Ini Daftar Lengkapnya
Selain itu, untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan, BGN juga akan melengkapi seluruh SPPG dengan alat sterilisasi food tray berteknologi tinggi.
Alat ini dapat mengeringkan wadah makanan dalam waktu tiga menit pada suhu 120 derajat Celsius, memastikan bahwa makanan yang disajikan aman dari kontaminasi.
Faktor kualitas air juga mendapat perhatian serius.