BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah kawasan Jenggalu Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu, berdiri deretan rumah kaca modern yang tampak mencolok di antara hamparan lahan kering di sekitarnya.
Siapa sangka, tempat yang dulu dikenal sebagai lahan mati itu kini menjelma menjadi kebun melon modern berteknologi tinggi yang menghasilkan buah premium "Ikona Melon" yang bernilai ekonomi tinggi.
Lahan itu kini dikenal sebagai Toboponik, sebuah usaha pertanian berbasis teknologi yang dirintis oleh Yusuf Kurniawan, M.Si, seorang anak muda Bengkulu yang berhasil membuktikan bahwa tanah tandus pun bisa disulap menjadi sumber kehidupan dan peluang bisnis yang menjanjikan.
Toboponik didirikan pada 9 Juni 2021, berawal dari keinginan Yusuf untuk ikut berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian di Bengkulu.
BACA JUGA:Kuliah Umum BKKBN di UNIB, Menteri Wihaji Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan Keluarga Berencana
Dengan latar belakang akademik dan semangat wirausaha muda, ia melihat pertanian bukan sekadar pekerjaan turun-temurun, melainkan ruang inovasi yang bisa dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi digital.
Untuk memperkuat pondasi usahanya, Yusuf menjalin kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu pada 12 Agustus 2021 melalui skema inkubasi bisnis.
Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mengembangkan ide-ide pertanian modern yang berbasis riset dan efisiensi teknologi.
Namun, kisah sukses itu tidak datang seketika.
Toboponik, sebuah usaha pertanian berbasis teknologi yang dirintis oleh Yusuf Kurniawan--Febi/rakyatbengkulu.com
Yusuf sempat menghadapi berbagai kendala, mulai dari keterbatasan lahan hingga pembiayaan.
Baru pada tahun 2023, ia berhasil menyewa lahan mati di kawasan Jenggalu, yang saat itu nyaris tidak terjamah dan dianggap tak lagi bisa ditanami.
BACA JUGA:Syukuran HUT Brimob ke-80 di Bengkulu Berlangsung Khidmat, Kapolda Terima Gelar Warga Kehormatan