Tanah Gersang Jadi Kebun, Toboponik Sukses Bangkitkan Lahan Mati di Bengkulu Jadi Wisata Pertanian Modern

Sabtu 15-11-2025,07:09 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

"Kini kita memiliki 21 greenhouse. Kita juga membuka tempat ini sebagai area edukasi dan wisata," ucap Yusuf.

Setiap rumah kaca memiliki fungsi tersendiri mulai dari budidaya, pembibitan hingga area edukasi dan wisata.

“Lahan ini kini hijau dan produktif, ada rasa bangga tersendiri. Ini adalah cara bahwa pertanian modern bisa membawa perubahan,” ungkap Yusuf.

Kesuksesan Yusuf tidak berhenti pada produksi melon semata. 

Di atas lahan yang dahulu mati itu, kini berdiri wisata petik melon premium yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bengkulu. 

BACA JUGA:71 Ribu Perempuan Pilih Childfree, Menteri Wihaji: TAMASYAH Bantu Pasangan Muda yang Khawatir Soal Pengasuhan

BACA JUGA:Kisah Sukses Petani Muda Bengkulu, Yusuf Kurniawan Ciptakan Melon Premium 'Ikona Melon' Bermotif Rafflesia

Pengunjung dapat merasakan pengalaman langsung memetik melon segar dari greenhouse sekaligus belajar tentang pertanian digital dan hidroponik.

Selain wisata, Toboponik juga membuka program edukasi pertanian modern bagi pelajar, mahasiswa, hingga petani lokal yang ingin belajar teknologi budidaya cerdas.

Tak hanya itu, Yusuf juga mengembangkan produk parcel buah premium yang dikemas elegan dan kini mulai menembus pasar oleh-oleh khas Bengkulu.

Dengan teknologi dan kemauan belajar, Yusuf membuktikan lahan mati pun bisa hidup kembali dan menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.

Hal ini secara langsung mendukung strategi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan melalui inovasi dan efisiensi lahan, alih-alih bergantung pada perluasan lahan subur tradisional.

Inisiatif Yusuf Kurniawan adalah bentuk swadaya yang mendukung target nasional pemerintah, membuktikan bahwa dengan teknologi, ketahanan pangan bisa dibangun bahkan di atas tanah yang sudah dianggap "mati" sekalipun.

 

Kategori :