Awards Disway
HONDA

Waspada! Menteri P2MI Peringatkan Risiko Penipuan dan TPPO di Kamboja, Thailand dan Myanmar

Waspada! Menteri P2MI Peringatkan Risiko Penipuan dan TPPO di Kamboja, Thailand dan Myanmar

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding --Instagram/abdulkadirkarding

RAKYATBENGKULU.COM - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengeluarkan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak mudah tergiur tawaran kerja ke Kamboja, Thailand dan Myanmar. 

Pasalnya, pemerintah Indonesia tidak memiliki perjanjian kerja sama penempatan tenaga kerja resmi dengan ketiga negara tersebut.

“Indonesia tidak memiliki kerja sama penempatan dengan Kamboja, Thailand dan Myanmar,” tegasnya dalam konferensi pers dikutip Antaranews.com.

Peringatan ini disampaikan menyusul kembali terjadinya kasus kematian dua pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural yang bekerja di Kamboja, yakni Ihwan Sahab asal Bekasi dan Rizal Sampurna asal Banyuwangi.

BACA JUGA:Harga Emas Meroket: Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Naik, Cek Daftar Lengkapnya di Sini!

BACA JUGA:UU TNI Terbaru Resmi Disahkan: Perluasan Tugas, Jabatan di Lembaga Sipil, dan Usia Pensiun Diperpanjang

“Jadi, jika ada tawaran pekerjaan datang dari tiga negara tersebut, mohon untuk lebih jauh berhati-hati karena ada begitu banyak kasus TPPO (tindak pidana perdagangan orang) yang terjadi,” tambahnya.

Karding menegaskan bahwa kementeriannya sangat serius menangani kasus kematian PMI nonprosedural dan meminta partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

“Kami sangat berharap, seluruh warga ikut membantu pemerintah agar tidak ada lagi kasus-kasus kematian warga kita di luar negeri karena terjebak bekerja sebagai online scammer,” katanya.

Rizal Sampurna diketahui masuk ke Kamboja secara ilegal melalui Malaysia dengan kapal pada Oktober 2024.

BACA JUGA:Dokter Spesialis Kandungan di Garut Jadi Tersangka Kasus Asusila, Terancam 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:Laporkan Majelis Hakim ke Komisi Yudisial atas Putusan Perselingkuhan, Paula Verhoeven: Ini Fitnah

Ia sempat menghubungi keluarganya dan mengaku bekerja sebagai scammer, bahkan sempat mengirimkan foto dirinya dalam kondisi tangan diborgol.

Tragisnya, pada 6 April 2025, seorang bernama Ihwan menelepon keluarga Rizal dan menyatakan bahwa Rizal telah meninggal dunia, namun tanpa bukti dokumen jenazah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait