Tragis! Pemulangan jenazah Rizal Sampurna, Korban TPPO di Kamboja
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Phnom Penh memulangkan jenazah Rizal Sampurna yang menjadi TPPO di Kamboja --Facebook/Jurnal Pelopor
RAKYATBENGKULU.COM – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Phnom Penh memulangkan jenazah Rizal Sampurna, seorang WNI yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan meninggal dunia akibat serangan jantung di Kamboja.
Kisah Rizal membuka tabir kelam dunia kerja ilegal di luar negeri yang kerap menjebak WNI dalam eksploitasi sistematis.
Rizal, yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, diketahui bekerja sebagai admin dalam sebuah perusahaan penipuan daring (online scam) di Kamboja.
Berdasarkan informasi dari kepolisian setempat yang diterima KBRI Phnom Penh pada 17 Maret 2025, Rizal telah meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung.
BACA JUGA:Cari Hadiah Kelahiran Bayi? Ini Kado Newborn yang Paling Berguna
BACA JUGA:7 Wisatawan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Pelanggaran Kapasitas Penumpang Kapal Wisata KM Tiga Putra
Pihak KBRI segera menindaklanjuti kabar tersebut dengan mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Kamboja guna melacak perusahaan tempat Rizal bekerja.
Setelah dilakukan penelusuran, perusahaan tersebut akhirnya ditemukan dan bersedia bertanggung jawab atas proses pemulangan jenazah.
Pada Sabtu (10/5), jenazah Rizal tiba di Indonesia dan diserahkan kepada pihak keluarga di kampung halamannya pada Minggu malam pukul 19.30 WIB di Bandara Juanda, Surabaya.
“Saat jenazah tiba di tanah air, kami langsung mengantarkannya ke Banyuwangi dan menyampaikan belasungkawa dari pemerintah serta menjelaskan seluruh proses yang telah dilakukan,” kata perwakilan Kemlu RI dalam keterangan tertulis dikutip dari AntaraNews.com.
BACA JUGA:Sosok Kekasih Siska, Security Kekar yang Jadi Sorotan dalam Tragedi Kebakaran di Kendari
BACA JUGA:Kapolsek Kota Manna Hadiri Konfercab VI GP Ansor Bengkulu Selatan, Dorong Sinergi Jaga Kamtibmas
Kisah Rizal menggambarkan bagaimana perusahaan-perusahaan penipuan daring di luar negeri memanfaatkan celah ketidaktahuan para pencari kerja asal Indonesia.
Tanpa disadari, mereka dijebak dan dieksploitasi dalam lingkungan kerja yang jauh dari aman dan manusiawi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


