Awards Disway
HONDA

Prabowo Guncang KTT BRICS 2025, Ini Sikap Indonesia soal Perdamaian Global

Prabowo Guncang KTT BRICS 2025, Ini Sikap Indonesia soal Perdamaian Global

Prabowo Guncang KTT BRICS 2025, Ini Sikap Indonesia soal Perdamaian Global--ist/rakyatbengkulu.com

RAKYATBENGKULU.COM – Presiden RI Prabowo Subianto mengawali partisipasi aktifnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio De Janeiro, Brazil, dengan membahas isu-isu strategis global, mulai dari perdamaian dunia hingga perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Pertemuan perdana digelar Minggu pagi waktu setempat di Museum Seni Modern (MAM) Aterro do Flamengo, diawali dengan penyambutan resmi para kepala negara anggota BRICS. 

Usai sesi foto bersama, para pemimpin dunia langsung masuk ke sidang pleno pertama bertajuk “Perdamaian dan Keamanan serta Reformasi Tata Kelola Global.”

Dalam forum ini, Prabowo menyuarakan pentingnya kolaborasi negara-negara berkembang untuk menjaga stabilitas global, terutama di tengah dinamika geopolitik yang semakin tidak menentu. 

BACA JUGA:Wamenpar Terkesima: Bengkulu Punya Jejak Sejarah Unik yang Tak Dimiliki Daerah Lain!

BACA JUGA:Tak Gentar Hujan, Ribuan Warga Padati Jalan untuk Saksikan Puncak Festival Tabut 2025

Ia juga menegaskan peran Indonesia sebagai jembatan dialog dalam menyelesaikan konflik dunia secara damai dan bermartabat.

“Indonesia akan terus berkontribusi dalam membangun tata dunia baru yang lebih adil, setara, dan berbasis pada kerja sama multilateral,” ungkap Prabowo di sela-sela sesi tertutup yang membahas penguatan multilateralisme dan kecerdasan buatan (AI), sebagaimana dilansir antaranews.com.

Pada sore harinya, agenda dilanjutkan dengan pleno kedua bertema “Penguatan Multilateralisme, Urusan Ekonomi-Keuangan, dan Kecerdasan Buatan.” 

Di sini, pemimpin dunia membedah tantangan dan peluang AI dalam konteks global, termasuk dampaknya terhadap ekonomi dan ketenagakerjaan.

BACA JUGA:Bukan Janji, Ini Aksi Gubernur Helmi! 4 Rumah Korban Gempa Selesai Dibangun, 2 Lagi Menyusul

BACA JUGA:Gubernur Helmi Gerak Cepat! Instruksikan Bantuan Gempa Segera Cair, Warga Bisa Bangun Rumah Lebih Cepat

Puncak kegiatan hari pertama ditutup dengan resepsi resmi yang dipimpin Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan Ibu Negara Janja Lula da Silva.

Adapun agenda hari kedua, Senin, 7 Juli 2025, akan membahas isu lingkungan, perubahan iklim menuju COP30, serta kesehatan global sebagai respons terhadap pandemi dan ketimpangan akses layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait