Mukomuko Tuntaskan Vaksinasi PMK 2.100 Dosis, Langkah Tangkal Penyebaran Virus pada Ternak

Akibatnya, tidak semua hewan ternak yang menjadi sasaran vaksinasi dapat dijangkau oleh petugas.

“Kami pun tidak pernah bosan menghimbau masyarakat untuk mengandangkan hewan ternaknya. Selain mempermudah dalam pemeliharaan dan pengawasan, tentunya dapat terhindar dari mara bahaya penyakit,” imbau Pitriyani.

Ternak yang dilepasliarkan lebih rentan terhadap penularan PMK, karena interaksi dengan hewan lain yang belum tentu sehat dan telah divaksinasi. 

BACA JUGA:Pelantikan PPPK Kaur Diundur, Guru Honorer yang Lulus Tetap Mengajar

BACA JUGA:Aksi Pencurian Kotak Amal di Masjid Mustaghfirin Bengkulu Selatan Terekam CCTV

Dengan sistem pemeliharaan dalam kandang, risiko penyebaran virus dapat dikendalikan lebih baik.

“Kita tidak bisa jamin hewan ternak yang dilepasliarkan sudah dilakukan vaksinasi PMK, maka dari itu ternak dengan sistem kandang akan lebih baik,” tandasnya.

Selain menyelesaikan vaksinasi, Distan Mukomuko juga melakukan pemantauan kesehatan ternak secara berkala. 

Tahun ini, sempat ada laporan 20 ekor sapi yang menunjukkan gejala mirip PMK. 

Namun, setelah dilakukan pengambilan sampel darah dan diuji di laboratorium di Lampung, hasilnya negatif dari virus PMK.

BACA JUGA:Dorong Pembangunan Desa, Pemkab Bengkulu Utara Minta Pemaparan Potensi dan Hambatan

BACA JUGA:Harga Cabai di Bengkulu Utara Turun Drastis, Pasar Murah Jadi Solusi Stabilitas

Keberhasilan program vaksinasi ini menjadi langkah besar dalam menjaga ketahanan sektor peternakan di Mukomuko. 

Dengan upaya berkelanjutan dari pemerintah serta kerja sama peternak dalam menerapkan pola pemeliharaan yang baik, diharapkan kasus PMK dapat terus ditekan dan peternakan di Mukomuko semakin berkembang dengan sehat dan produktif.

 

Sumber: