9 Warga Mukomuko Positif DBD, Mayoritas dari Kecamatan Ipuh
Dinkes Mukomuko melakukan fogging--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Memasuki musim hujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko kembali menunjukkan peningkatan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko mencatat sedikitnya 9 warga telah terkonfirmasi positif terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti sepanjang bulan Oktober 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo, SKM, melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Ruli Herlindo, SKM, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus ditemukan di Kecamatan Ipuh.
“Petugas di seluruh puskesmas sudah kami instruksikan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah temuan kasus. Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi dan pengasapan (fogging) di titik-titik yang dianggap rawan penularan,” katanya dikutip KORANRB.ID.
BACA JUGA:614 Peserta PPPK Lebong Siap Dilantik, Dua Masih Terkendala Administrasi
Berdasarkan data Dinkes Mukomuko, dari total 9 kasus yang dilaporkan, 4 di antaranya berasal dari Kecamatan Ipuh, 3 dari Kecamatan Air Rami, sementara masing-masing 1 kasus ditemukan di Sungai Rumbai dan Teras Terunjam.
Ruli menjelaskan, peningkatan jumlah kasus tersebut beriringan dengan meningkatnya curah hujan yang menyebabkan banyak genangan air, tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak.
Menurutnya, meski jumlah kasus masih tergolong rendah, tren peningkatan perlu diwaspadai karena penyebaran DBD dapat berlangsung cepat jika tidak diantisipasi sejak dini.
“Sekarang musim hujan sudah mulai rutin turun, jadi kami minta masyarakat jangan lengah. Kebersihan lingkungan menjadi kunci utama agar penyebaran DBD tidak semakin meluas,” tandasnya.
BACA JUGA:Mulai Disalurkan, 7.983 Siswa di Mukomuko Terima Seragam Sekolah Gratis dari Pemerintah Daerah
BACA JUGA:BEM UNIB Gelar Aksi Protes di Rawa Makmur, Desak Pemerintah Serius Tangani Banjir Bengkulu
Ruli menegaskan bahwa pengasapan (fogging) bukan solusi utama untuk mengatasi wabah DBD.
Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan jentiknya tetap bisa berkembang bila lingkungan tidak dibersihkan secara berkala.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


