Dosen Unib Gelar Pengabdian Masyarakat di Enggano, Optimalisasi Produksi ASI untuk Cegah Stunting
Optimalisasi produksi ASI untuk cegah stunting, dosen Universitas Bengkulu gelar pengabdian masyarakat di Enggano.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Metode SPEOS singkatan dari metode Stimulasi Pijat Endorfin, Oksitosin, dan Sugestif. Metode SPEOS merupakan penggabungan dari 3 metode yaitu pijat endorfin untuk memberi rasa nyaman pada ibu dan merangsang pengeluaran hormon endorfin, pijat oksitosin untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam kelancaran ASI, serta sugestif merupakan pemberian afirmasi positif kepada ibu menyusui untuk memberi keyakinan ibu bahwa mampu menyusui ASI eksklusif.
Kader Posyandu Jadi Agen Perubahan
Menurut Rini, fokus utama kegiatan ini adalah memberdayakan kader Posyandu. “Kami berharap para kader bisa meneruskan ilmu ini kepada ibu hamil dan menyusui di Enggano, sehingga cakupan ASI eksklusif meningkat,” jelasnya.
Sebagai bentuk keberlanjutan, alat peraga dan bahan edukasi yang digunakan diserahkan kepada Posyandu Bahtera Laju Desa Kahyapu.
BACA JUGA:Bus Perintis DAMRI Resmi Beroperasi, Seluma Usulkan Pembangunan Halte Khusus ASN
BACA JUGA:Delapan SMK Bengkulu Resmi BLUD, 10 Lagi Segera Menyusul Tahun Ini
Dengan begitu, kader bisa menggunakannya saat posyandu rutin setiap tanggal 12 atau dalam pendampingan individu kepada ibu hamil maupun menyusui.
Program pengabdian ini mendapat dukungan dari DPPM Kemendikbudristek melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dengan nomor kontrak 2910/UN30.15/PM/2025 pada LPPM Universitas Bengkulu.
Bagi masyarakat Desa Kahyapu, kehadiran para dosen dan mahasiswa ini menjadi bukti bahwa mereka tidak dibiarkan berjalan sendiri.
Bahwa di tengah keterbatasan fasilitas, ada tangan-tangan yang siap membantu memperjuangkan kesehatan generasi penerus Enggano.
“Harapan kami sederhana, agar setiap anak di Enggano tumbuh sehat dan cerdas. Semua itu bisa dimulai dari ASI,” pungkas Rini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


