Awards Disway
HONDA

Dosen Unib Gelar Pengabdian Masyarakat di Enggano, Optimalisasi Produksi ASI untuk Cegah Stunting

Dosen Unib Gelar Pengabdian Masyarakat di Enggano, Optimalisasi Produksi ASI untuk Cegah Stunting

Optimalisasi produksi ASI untuk cegah stunting, dosen Universitas Bengkulu gelar pengabdian masyarakat di Enggano.--dokumen/rakyatbengkulu.com

ENGGANO, RAKYATBENGKULU.COM - Suasana Balai Desa Kahyapu, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara tampak berbeda. Di salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini, sekelompok dosen Universitas Bengkulu (Unib) hadir membawa semangat baru.

Mereka datang bukan sekadar berbagi ilmu, tetapi juga untuk menyalakan harapan yakni memastikan setiap bayi di Enggano bisa mendapatkan haknya, yaitu ASI eksklusif.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh Rini Mustikasari Kurnia Pratama, S.Si.T., M.Keb, dosen Kebidanan Fakultas Matematika dan IPA Universitas Bengkulu.

Bersama dua rekannya, Deni Maryani, S.ST., M.Keb (dosen Kebidanan, Fakultas Matematika dan IPA) serta Vernonia Yora Saki, SKM., MKM (dosen Fakultas Kedokteran), ketiganya berkolaborasi dalam program Optimalisasi Produksi ASI sebagai Upaya Pencegahan Stunting.

BACA JUGA:Pilrek Unib 2025 Memanas! Prof. Agustin Zarkani Usung Program Remunerasi untuk Dosen TUBEL

BACA JUGA:Rapat Senat Terbuka UNIB Soroti Kepemimpinan Visioner di Era Digital, Lima Kandidat Paparkan Visi-Misi

Keterbatasan Tenaga Kesehatan dan Tingginya Stunting

Dalam sambutannya, Rini menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap tingginya angka stunting di Indonesia, termasuk di Enggano yang menjadi salah satu lokus stunting nasional.

“Di Enggano, hanya ada satu Rumah Sakit Bergerak dan satu Puskesmas yang harus melayani enam desa. Jumlah bidan pun sangat terbatas sehingga pelayanan kesehatan belum maksimal,” ungkapnya.

Situasi tersebut membuat masyarakat, khususnya ibu hamil dan menyusui, membutuhkan pendampingan tambahan. Padahal, pemberian ASI eksklusif terbukti menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah stunting pada anak.

Empat Kegiatan Utama, Edukasi hingga Pendampingan

Program pengabdian yang berlangsung di Desa Kahyapu ini diikuti oleh empat kader Posyandu, dua ibu hamil, serta sembilan ibu dengan bayi berusia di bawah dua tahun.

Mahasiswa Universitas Bengkulu juga dilibatkan agar mereka belajar langsung mengenai penerapan ilmu di lapangan. Terdapat empat rangkaian kegiatan utama, yaitu:

BACA JUGA:Menuju Rektor UNIB Baru, Lima Kandidat Adu Gagasan dalam Rapat Senat Terbuka

BACA JUGA:Unib Umumkan 11 Nama Bakal Calon Rektor, Tiga Tokoh Raih Dukungan Terbanyak


tim menyampaikan pesan kesehatan melalui pendekatan emosional dengan alat peraga dan kartu perut bayi.--dokumen/rakyatbengkulu.com

1. Edukasi Emotional Demonstrasi (Emo-Demo)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: