Awards Disway
HONDA

Dieksploitasi! Kembalikan Mahkota, Rachel Gupta Mundur dari Miss Grand International 2024

Dieksploitasi! Kembalikan Mahkota, Rachel Gupta Mundur dari Miss Grand International 2024

Rachel Gupta umumkan pengunduran dirinya sebagai Miss Grand Internasional 2024--Instagram/_rachelgupta

RAKYATBENGKULU.COM – Keputusan mengejutkan datang dari Rachel Gupta, wanita asal India yang sebelumnya menyandang gelar Miss Grand International 2024. 

Lewat unggahan Instagram pada Rabu, 28 Mei 2025, Rachel mengumumkan pengunduran dirinya dari gelar tersebut, yang belum genap setahun ia emban.

“Dengan sangat menyesal saya berbagi berita ini. Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri sebagai Miss Grand International 2024 dan mengembalikan mahkota saya,” tulis Rachel dalam pernyataannya dikutip dari media sosialnya.

Pengunduran diri Rachel tak lepas dari berbagai alasan yang mengejutkan publik.

BACA JUGA:Hasil Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Diserahkan ke DPRD Bengkulu Selatan, Pelantikan Tunggu Jadwal

BACA JUGA:426 PPPK di Bengkulu Selatan Batal Dilantik Mei 2025, Ini Penjelasan Bupati

Dalam video klarifikasinya, wanita berusia 21 tahun ini menyebut dirinya menjadi korban lingkungan kerja yang toksik di bawah naungan organisasi Miss Grand International (MGI).

“Sejujurnya, mereka tidak peduli apakah saya hidup atau mati. Selama saya hadir dan tersenyum di acara mereka, menjaga tubuh tetap langsing, itu saja yang penting bagi mereka,” ungkap Rachel dengan nada getir.

Ia mengaku dipaksa tinggal di kamar hotel sempit selama sebulan di Thailand usai kemenangannya, bahkan beberapa kali dikurung di rumah tanpa makanan dan fasilitas dasar. 

Tak hanya itu, tekanan terhadap bentuk tubuhnya juga menjadi beban mental tersendiri.

BACA JUGA:Dalih Nonton dan Belanja Makeup, Pria Ini Ajak Siswi SMP Ngamar dan Diamuk Massa

BACA JUGA:5 Parfum Lokal Wangi Manis Lily yang Wajib Dicoba

Rachel juga membeberkan praktik eksploitatif yang ia alami, di mana ia dipaksa menjual produk murah dan berkualitas rendah di TikTok. 

“Mereka membuat kami menjual produk norak seperti pramuniaga. Kami adalah ratu, gadis-gadis berprestasi, tapi mereka memperlakukan kami seperti alat demi keuntungan,” katanya tegas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: