Pengawasan PKL, Pos Jaga Didirikan
BENGKULU - Sebagai langkah pengawasan untuk para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Minggu, pengelola Pasar Tradisional Modern (PTM) mendirikan pos jaga untuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu. Pendirian pos ini untuk mengawasi pedagang saat berjualan di area itu, garr tidak melanggar peraturan daerah (Perda) Kota Bengkulu. Ini disampaikan oleh Kepala Pengelola PTM Zulkifli Ishak, menurutnya perlu dilakukan upaya persuasif untuk menjaga kondusifitas dan ketertiban di pasar tersebut.
"Banyaknya keluhan pedagang di dalam PTM sepi pengunjung," kata Zulkifli, Selasa (21/7).
Dikatakannya, hal tersebut diperkirakan karena ada banyak PKL yang berjualan di bahu jalan dan terjadi kemacetan lalu lintas. Untuk itu, pihaknya berinisiatif untuk mendirikan pos tersebut.
"Karena penertiban ini sifatnya terus menerus. Sehingga kami sediakan fasilitas ini. Kami berharap penertiban ini bukan sekali. Supaya ketertiban pedagang itu terhandle," tambahnya.
Dengan adanya pos jaga ini, ia berharap agar para pedagang dapat mengikuti peraturan yang ada agar tercipta kondusifitas di pasar itu.
Terpisah, Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Satpol PP Kota Bengkulu, David Edison menambahkan bahwa langkah ini merupakan inovasi dari suatu program mitra kerja dengan pelaku usaha.
"Ini merupakan inovasi kemitraan dari pelaku usaha untuk melakukan penegakan aturan," kata David.
Nantinya, pihaknya akan menurunkan pasukannya guna mengawasi para PKL tersebut, agar tercipta sesuai harapan pengelola PTM itu. Selain itu, juga akan dilakukan menambah anggota, dimana akan standby di pos jaga untuk melakukan pengawasan.
“Dan menyiapkan solusi yang tepat agar kerjasama ini berjalan dengan baik dan penegakkan Perda berjalan lancar,” tukas David.
Disisi lain, salah satu pedagang di PTM dalam, Irma mengatakan bahwa ia dan teman-temannya setuju dengan gagasan pengelola PTM itu. Pasalnya dengan banyaknya PKL liar yang berdagang di jalan. Itu akan berdampak pada jumlah konsumsi di kawasan dalam PTM.
"Mendukunglah, sebelumnya juga banyak pedagang yang jualan di sana," katanya. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: