HONDA

Evakuasi Harimau, BKSDA Sudah Pasang Kerangkeng

Evakuasi Harimau, BKSDA  Sudah Pasang Kerangkeng

SELUMA - Kemunculan harimau di Desa Tanjung Kuwaw, Kecamatan Lubuk Sandi meresahkan masyarakat. Pasalnya, harimau yang merupakan binatang buas itu, memasuki area pemukiman warga dan memangsa 11 ekor kambing milik seorang petani. Mengantisipasi hal yang tak diingingkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah 2 Seluma telah memasang kerangkeng serta kamera pengintai (Trap) di sekitar lokasi kemunculan harimau, Senin (27/7). Dikatakan Kepala BKSDA Seksi Wilayah 2 Seluma, Mariska Tarantona, S.Hut untuk mengantisipasi serta mengevakuasi raja hutan itu masuk lebih jauh ke kawasan pemukiman, pihaknya langsung bergerak cepat pasang kerangkeng. Diduga ada lebih dari satu ekor harimau, karena diperkuat dengan banyaknya jejak kaki di sekitaran kebun tempat ternak warga yang dimangsa. Pemasangan kerangkeng serta kamera trap akan dimpatkan dilokasi tersebut maksimal sampai satu bulan lamanya. Bila selama satu bulan pemasangan itu tidak membuahkan hasil, maka kerangkeng dan kamera tersebut akan diambil kembali oleh BKSDA. ‘Hari ini (kemaren, red) sudah kita pasang kerangkeng dan kamera trap. Peralatan itu diletakkan selama satu bulan,” papar Mariska. Lebih lanjut dikatakannya, untuk umpan yang digunakan, yakni anak kambing. Dimana kamera pengintai (trap) yang dipasang dekat kerangkeng itu adalah untuk mengindentifikasi hewan yang berada di seputaran wilayah itu. Kamera. Itu diletakkan dengan jarak 100 meter dari kandang kambing tersebut. Lalu kerangkeng dipasang di daerah atau jalan yang diduga jadi lintasan harimau tersebut. Dari hasil identifikasi dokter hewan BKSDA Provinsi Bengkulu, kemungkinan besar hewan yang memangsa kambing milik warga merupakan harimau. Tapi jumlah dan umur harimau itu masih belum bisa diidentifikasi. “Untuk umur dan jumlahnya masih belum tahu, tapi menurut identifikasi dari BKSDA Provinsi itu memang harimau,” jelas Mariska. Juga kemungkinan besar harimau yang memangsa kambing itu yakni harimau remaja yang masih belajar cara berburu. Atau kemungkinan juga hewan buas jenis macan dahan. Dari analisa, jika hewan buas itu adalah harimau dewasa maka seluruh kambing akan dibunuhnya. Ini karena kejadiannya dari 20 ekor kambing, hanya 11 ekor yang dibunuh serta 2 ekor dimangsa. Sedangkan 9 ekor masih selamat. Dengan dimangsa hewan ternak warga tersebut membuat kekawatiran warga yang ingin berkebun. Baik pergi ke kebun sawit maupun karet. Sebab harimau sudah memasuki perkebunan sawit. "Masyarakat diminta agar tidak mendekat kerangkeng, karena berbahaya. Bila pintu kerangkeng sudah tertutup, diminta masyarakat segera melapor kepada petugas," sampai Kepala Desa Tanjung Kuwaw, Heri Yulianto. Sementara itu Kapolres Seluma, AKBP. Swittanto Prasetyo, S.IK, didampingi Kapolsek Sukaraja Iptu. Saiful Ahmadi, SH, mengatakan kepada Kepala Desa Tanjung Kuaw agar mengimbau kepada masyarakatnya yang memiliki hewan ternak untuk memeliharanya di dalam kandang, mengingat saat ini sudah ada hewan ternak menjadi korban dimangsa harimau. Selain itu aktifitas warga yang berkebun harus waspada dan tidak mendekati wilayah kerangkeng. "Kita minta warga yang berkebun juga waspada. Kalau perlu untuk sementara waktu tidak berkebun hingga kondisi aman," tutupnya. Sekedar diketahui, berdasarkan analisis diduga binatang buas jenis harimau itu mulai mendekati atau masuk ke wilayah pemukian karena kawasan hutan tempat hewan tersebut tinggal sudah mulai rusak. Sehingga stok makanan di kawasan hutan tersebut sudah mulai langka.(cup)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: