HONDA

Dukung UMKM di Masa Pendemi Covid-19, Pemprov Bengkulu Luncurkan Program BERIJO

Dukung UMKM di Masa Pendemi Covid-19, Pemprov Bengkulu Luncurkan Program BERIJO

BENGKULU- Untuk mempertahankan pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masa Pendemi Covid-19, Pemda Provinsi Bengkulu, Selasa (4/8) meluncurkan program BERIJO (Belanja Sayur Sembako di Rumah Ajo). Program transaksi non tunai ini didukung oleh Bank Indonesia, dengan memanfaatkan aplikasi besutan Bank Indonesia yaitu, QRIS atau Quick Respon Code Indonesia Standar. “Nanti bisa secara online, sehingga pada sisi penyebaran Covid-19 dapat kita cegah. Akses keuangan semakin meningkat dan etalase keuangan kita semakin baik, serta situasi seperti ini dapat membuat transaksi keuangan kita jadi lebih aman, lebih mudah dan lebih cepat,” kata Gubernur Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA saat melaunching BERIJO. Saat dilaunching, sekurangnya sudah 70 orang pedagang sayur keliling yang menggunakan aplikasi QRIS. Rohidin mengapresiasi Bank Indonesia dan Bank Bengkulu atas dukungan dalam menggunakan aplikasi non tunai tersebut. “Sehingga masyarakat, baik penjual maupun pembeli dapat dengan mudah melakukan transaksi yang aman di masa Covid-19 ini,” ujarnya. Sebagai tindak lanjut, dikatakan Rohidin, masyarakat hendaknya disupport dengan instrumen peralatan dan regulasi pendukung. Termasuk edukasi terkait transformasi transaksi konvensional atau tunai ke transaksi non cash atau secara digital. “Untuk itu, perlu ada edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam penggunaan aplikasi ini, agar dapat berjalan efektif sesuai dengan program yang kita rencanakan,” ujarnya. Untuk diketahui, QRIS diluncurkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019 lalu. Pemerintah mewajibkan penggunannya secara nasional sejak 1 Januari 2020. Menurut Analis Ekonomi dan Surveillance Bank Indonesia Supriadi Ramdan Winata, dalam situasi COvid-19 ini, aplikasi Qris sangat tepat untuk mengurangi kontak fisik melalui uang yang rentan penyebaran Covid-19 ditengah masyarakat. “Untuk itu pemanfaatan pembayaran non tunai seperti QRIS sangat mendukung protokol kesehatan, selama transkasi ekonomi berlangsung yang berdampak pada kestabilan ekonomi masyarakat,” jelasnya. QRIS merupakan salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran melalui QR Code di Indonesia. Pedagang cukup memiliki satu QR Code yang dapat menerima pembayaran dari seluruh sistem aplikasi pembayaran. Sebelum adanya QRIS, setiap merchandise harus memiliki QR Code dari berbagai pelaku usahanya, jadi sangat rumit. Sedangkan dengan QRIS ini, jelasnya, cukup dengan menggunakan satu QR maka semua transaksi dapat dilakukan. “QRIS memiliki tagline ‘Unggul’ yaitu, universal, gampang, untung dan langsung,” pungkasnya. (adn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: