HONDA

Jika Berpasangan dengan Agusrin Maju Pilgub, Imron Siap Tinggalkan Kursi Dewan

Jika Berpasangan dengan Agusrin Maju Pilgub, Imron Siap Tinggalkan Kursi Dewan

BENGKULU - Dr. Ir. H. Imron Rosyadi, M.Si memastikan bakal maju dalam Pilgub Bengkulu pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang. Bahkan, mantan Bupati Bengkulu Utara (BU) yang saat ini duduk di Komisi IV DPRD Provinsi ini siap meninggalkan kursi dewannya tersebut.

Menurut Imron, hidup ini memang selalu punya risiko dan konsekuensi. Untuk itulah, dirinya mengaku siap bila harus mundur dari Anggota DPRD Provinsi dari Fraksi Golkar bila memang nanti akan maju Pilgub berpasangan dengan Agusrin.

"Itu kan ketentuan, siapa yang mau calon gubernur, wakil gubernur, harus mundurkan diri, itu protapnya begitu. Ya siap, kita harus mengambil risiko itu," tegas Imron, Senin (24/8).

Kendati demikian, dirinya akan menunggu kepastiannya bulan depan disaat pendaftaran bakal calon. "Kita tunggu saja bulan depan, karena sudah memasuki tahapan pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wagub. Kalau bicara waktu, memang cukup singkat karena hanya ada waktu 2 bulan efektif untuk sosialisasi di tengah masyarakat sebelum hari H pemilihan," jelas Imron.

Lebih lanjut Imron menambahkan, waktu dua bulan itu sangat singkat. "Kita lihat saja nanti, sejauh ini dan Insya Allah saya tetap mendampingi Pak Agusrin M. Najamudin, dan tentunya dengan waktu yang tersedia pasti kita maksimalkan dalam menghadapi Pilgub," lanjut Imron.

Disinggung soal sanksi dari Partai Golkar, Imron menegaskan, jika dirinya maju dalam Pilgub dikenakan sanksi, itu bagian risiko. Kalaupun harus dipecat dari Golkar, sekarang dirinya memang bukan pengurus dan hanya sebatas kader saja.

Ditambahkannya, seharusnya Partai Golkar itu berbangga hati karena kadernya yang berniat maju lebih dari satu orang dengan Parpol berbeda. "Coba saja kalau yang disatukan sama-sama kader Golkar, pasti Parpol lain bakal berupaya maksimal mengalahkannya. Ketika kalah, maka akhirnya masuk jurang semua termasuk juga Golkarnya. Jadi Golkar diuntungkan dengan tidak bersatunya kader," demikian Imron. (zie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: