HONDA

Tingkatkan Produktivitas Pertanian Melalui Replanting Kebun Sawit dan Revitalisasi Lahan Persawahan

Tingkatkan Produktivitas Pertanian Melalui Replanting Kebun Sawit dan Revitalisasi Lahan Persawahan

BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA menyebut upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Bengkulu melalui program unggulan yakni replanting perkebunan sawit yang sudah dilaksanakan sejak tahun sebelumnya. Kedua, merevitalisasi lahan persawahan yang tersebar di beberapa kabupaten.

Ini disampaikan Rohidin saat mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual, bertempat di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin (11/1). "Pada tahun 2021 ini ada dua program unggulan yang difokuskan untuk peningkatan produktivitas pertanian di Bumi Rafflesia," sampai Rohidin.

Pertama, melanjutkan replanting perkebunan sawit yang sudah dilaksanakan sejak tahun sebelumnya. Kedua, merevitalisasi lahan persawahan yang tersebar di beberapa kabupatan. Menurutnya, replanting kebun sawit ini telah berhasil diterapkan Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara, maka pada tahun ini kita akan dilanjutkan kembali. "Karena di dalam program replanting itu kita lakukan secara menyeluruh, tidak hanya fokus soal bibit, tetapi juga pendampingan manajemen," paparnya.

Kemudian, program revitalisasi lahan persawahan merupakan salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu mewujudkan ketahanan pangan di daerah ini. Dikatakan, program revitalisasi lahan sawah ada di beberapa wilayah seperti Mukomuko, Bengkulu Utara dan Seluma. "Revitalisasi ini dilakukan karena kita ingin memperluasan area tanam," terang Rohidin.

Dalam kesempatan itu, Rohidin juga menyinggung tentang produksi jagung yang mengalami peningkatan. Sementara untuk produksi kedelai memang terbatas, karena dipengaruhi banyak faktor salah satunya iklim yang tidak sesuai. "Untuk produksi jagung di Bengkulu cukup bagus, hasilnya meningkat. Namun untuk kedelai memang terbatas, karena jarang sekali petani yang menanam kedelai. Produktivitasnya tidak seperti diharapkan, banyak petani merugi dan kualitas kedelainya pun kurang baik," jelasnya.

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk hati-hati dalam pengolahan pangan. Diketahui, penduduk Indonesia sudah 270 juta lebih, oleh sebab itu pengolahan yang berkaitan dengan pangan itu betul-betul harus diseriusi. "Pembangunan pertanian harus betul-betul kita seriusi secara detail, terutama yang berkaitan dengan komoditas pertanian impor seperti kedelai, jagung, gula, bawang putih, ataupun beras semuanya harus hati-hati," pesan Jokowi. (zie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: