HONDA

Cegah Gangguan Kamtibmas, Polisi Bubarkan Aksi Balap Liar

Cegah Gangguan Kamtibmas, Polisi Bubarkan Aksi Balap Liar

  KAUR - Polres Kaur dibackup Polsek pada malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, bertepatan dengan Rabu (12/5) malam, melakukan razia dibeberapa lokasi di Kabupaten Kaur yang diduga kerap dijadikan tempat aksi balap liar dan tongkrongan sejumlah anak muda. Untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di malam takbiran. Salah satunya di Jembatan Muara Padang Guci berlokasi di Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning. Pantauan RB, razia anggota Polsek Tanjung Kemuning dipimpin Kapolsek Iptu. Rabnus Supandri, S. Sos berlangsung selama lima jam. Dimulai dari pukul dari pukul 20.00 WIB berakhir pada pukul 01.00 WIB. Dari jembatan Muara Padang guci, kemudian dilanjutkan di depan SPBU berada di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning. Dari razia ditemukan puluhan anak muda nongkrong di atas jembatan yang diduga akan melakukan aksi balap liar. Melihat kedatangan polisi, puluhan anak muda langsung membubarkan diri mengunakan sepeda motornya. Kendati demikian puluhan anak muda tersebut bukan membubarkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing melainkan berpindah tempat nongkrong. Puluhan anak muda kembali nongkrong di depan SPBU berada di Desa Auringit, namun anggota polisi kembali melakukan pengejaran. Sehingga terjadi aksi kejar-kejaran antar anggota polisi dengan diduga peserta balap liar, untuk memastikan meraka bubar pulang ke rumah masing-masing. Kapolres Kaur AKBP. Dwi Agung Setyono, S.IK, MH, melalui Kapolsek Tanjung Kemuning Iptu. Rabnus Supandri, S. Sos, mengatakan, dalam razia tersebut tidak ada peserta balap liar yang diamankan oleh anggota polisi. Karena pembubaran mengedepankan imbauan secara persuasif. "Razia pertama dilakukan di Jembatan Padang Guci, tapi mereka kembali nongkrong di depan SPBU. Sehingga pembubaran kita lakukan dengan pengejaran untuk memastikan agar mereka tidak lagi nongkrong. Tidak ada yang kita amankan, pembubaran ini kita lakukan persuasif," beber Rabnus. Untuk memastikan tidak terjadi balap liar dan kerumunan anggota polisi mengakhiri razia pada pukul 01.00 WIB dini hari. Yang semestinya razia berakhir pada pukul 23.00 WIB, karena untuk memastikan tidak ada balap liar karena dikhawatirkan setelah dibubarkan para pemuda itu kembali akan berkumpul. "Sebagian dari mereka dalam kondisi setengah sadar karena  pengaruh minuman. Selain bisa saja terjadi kecelakaan karena balap liar, bisa juga terjadi perkelahian, jelas akan menganggu Keamanan dan ketertiban masyarakat," demikian Rabnus. (wij) .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: