HONDA

Kejam Nian, Kemnaker Temukan Calon TKI Diperlakukan Tak Manusiawi

Kejam Nian, Kemnaker Temukan Calon TKI Diperlakukan Tak Manusiawi

RB ONLINE - Perlakuan tidak manusiawi dan menjurus ke perbudakan ditemukan Kementerian Ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Balai Latihan Kerja Luar Negeri. Yang paling menyedihkan, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) hanya diberi makan satu kali sehari semalam, pagi hari hanya diberi kolak 3 sendok, kemudian CPMI disuruh minum air yang banyak. BACA JUGA: PR Besar Pemerintah, 1,5 Juta Anak Indonesia Menjadi Pekerja Selain itu, ada juga perlakuan seperti hukuman bullying terhadap CPMI, tidak boleh keluar dan dikunjungi oleh pihak keluarga dan aturan makan sehari-hari yang tidak sesuai. Hal ini diketahui setelah Kemenaker melakukan investigasi selama dua hari. Hal ini menindaklanjuti, terkait adanya lima Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang kabur dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Central Karya Semesta (CKS). BLKLN CKS sendiri berlokasi di Jalan Lobak, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Atas adanya sejumlah perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan pihak BLKLN CKS terhadap lima CPMI. Sehingga membuat lima orang nekat kabur dari lantai 4 tempat pelatihan tersebut. “Dari pemeriksaan yang telah dilakukan tim dari Kementerian Ketenagakerjaan, manajemen BLKLN CKS terindikasi telah melakukan perbuatan yang tidak manusiawi terhadap 5 CPMI,” kata Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, Sabtu (12/6) di Jakarta. Dikutip dari fin.co.id Suhartono mengatakan, atas tindakan yang tidak manusiawi tersebut, pihaknya bersama Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker akan mengambil tindakan tegas kepada pihak yang bertanggungjawab di balai latihan kerja yang berada di bawah naungan PT. Cipta Karya Sejati (PT CKS) ini. “Temuan dari tim di lapangan ini akan menjadi acuan untuk nantinya diambil tindakan terhadap manajemen BLKLN CKS, maupun P3MI PT CKS,” ucapnya. BACA JUGA: Pabrik Minyak Goreng di Seluma Bakal Beroperasi Awal Tahun Depan Satgas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Ali Tsabith, mengemukakan, investigasi dilakukan di antaranya dengan meminta keterangan kepada Kepala Cabang PT CKS Cabang Malang dan Kepala Asrama BLKLN CKS, memeriksa legalitas izin usahanya, mengecek tempat lompatnya 5 CPMI, dan semua fasilitas CPMI di asrama termasuk penerapan protokol kesehatan. Tim juga meminta keterangan kepada 3 dari 5 CPMI terkait alasannya kabur dari tempat pelatihan tersebut. Ketiga CPMI itu berinisial F, BI, dan M. Sementara 2 CPMI yang lain belum dicari keberadaannya untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Kami sudah melakukan pemeriksaan dari kedua pihak terkait persoalan ini. Untuk CPMI sendiri kami menemui 3 CPMI yang sedang dalam perawatan,” ucap Ali. (khf/fin/RBOnline)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: