Nelayan Tradisional Malabero Keluhkan Nihil Tangkapan Ikan
BENGKULU – Kehidupan nelayan tradisional semakin sulit di masa pandemi Covid-19 ini. Selain harus bersaing dengan nelayan yang menggunakan pukat harimau atau trawl, juga kesulitan melakukan pemasaran hasil tangkapan. Hingga minimnya perlindungan yang mengancam keselamatan nelayan.
Seperti disampaikan Frans (41) nelayan Pantai Malabero Kota Bengkulu mengaku kesulitan mendapat ikan sudah beberapa hari ini, lantaran ikan di laut tidak ada. Sehingga hampir satu minggu ini Frans tidak melaut. "Sudah hampir seminggu saya tidak melaut. Itu karena ikan di laut sama sekali tidak ada. Jadi kalau kita berangkat ke laut itu cuma menghabiskan bensin saja," keluh Frans.
Belum lagi mereka nelayan tradisional ini harus bersaing dengan kapal yang menggunakan trawl. Menurut Frans jika hanya masalah cuaca atau gelombang tinggi mereka masih bisa mengakali untuk tetap pergi melaut. Namun jika ikannya yang sudah tidak ada maka mereka pun tidak bisa apa-apa.
"Bagaimana ikan tidak habis mbak. Kita dapat ikan dengan cara menjaring, kalau trawl itu semua isi laut ketangkap semua. Telur ikan, anak ikan, terumbu karang semuanya ke ambil. Terakhir kita banyak dapat ikan itu tahun 2020. Kalau sekarang, jarang-jarang kami dapat ikan," beber Frans.
Frans menambahkan, ketika mereka tidak pergi melaut, mereka sama sekali tidak mendapatkan penghasilan. Karena itu sang isteri pun ikut berperan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga kebutuhan pokok keluarga masih dapat terpenuhi. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: